Depok, Jawa Barat – Aksi kriminal, kembali menggegerkan warga Depok setelah beredar sebuah video yang menampilkan dua pemuda bersenjata tajam memalak seorang penjaga warung Madura di kawasan Cipayung. Insiden ini terekam oleh korban dan videonya menjadi viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari masyarakat.

Kejadian ini berlangsung pada Selasa dini hari, 10 September 2024, sekitar pukul 03:00 WIB, di Jalan H. Nurdin, Gang Masjid At Taqwa, Cipayung. Dua pelaku yang datang membawa senjata tajam jenis celurit dan parang mengancam korban untuk menyerahkan ponselnya. Video tersebut menunjukkan suasana tegang saat pelaku memaksa korban untuk memenuhi permintaan mereka. Dengan nada penuh ancaman, salah satu pelaku berkata, “Gua enggak perlu nyawa, gua cuma mau HP lu!” sambil mengayunkan celurit ke arah korban.

Kronologi Kejadian

Dari video yang beredar, terlihat dua pemuda datang ke warung yang masih buka di tengah malam. Korban, yang diduga penjaga atau pemilik warung, merekam Aksi kriminal dengan kamera ponselnya. Namun, salah satu pelaku menyadari hal tersebut dan langsung mengancam korban. Suasana semakin mencekam saat kedua pelaku semakin agresif, mengayunkan senjata tajam mereka, memaksa korban menyerahkan ponselnya untuk menyelamatkan nyawanya.

Korban, dalam kondisi ketakutan, akhirnya menyerahkan ponselnya kepada pelaku. Namun, sebelum ponsel itu diambil, kamera sempat merekam wajah pelaku dan senjata yang mereka bawa. Setelah berhasil mengambil ponsel korban, kedua pelaku langsung kabur meninggalkan tempat kejadian.
Aksi Kriminal, Dua Pemuda Palak Penjaga Warung Madura di Depok

Viral di Media Sosial

Video ini segera menyebar luas di media sosial dan menjadi viral. Banyak netizen yang bereaksi terhadap Aksi kriminal tersebut, menunjukkan keprihatinan dan kemarahan mereka terhadap semakin maraknya aksi kejahatan jalanan. Aksi kriminal kedua pelaku, yang dilakukan di area permukiman dan terekam kamera, membuat banyak netizen geram.

Salah satu pengguna Twitter menulis, “Parah banget, sekarang orang kerja aja enggak bisa tenang. Semoga pelakunya cepat ketangkep!” Komentar lainnya juga menyayangkan betapa beraninya pelaku melakukan tindak kriminal seperti itu. “Ini enggak bisa dibiarkan, harus ada tindakan tegas buat pelaku yang berani malak orang di jalan kayak gini,” tambah pengguna lainnya.

Selain itu, banyak pengguna media sosial yang juga mengapresiasi keberanian korban yang sempat merekam Aksi kriminal tersebut, meskipun dalam kondisi terancam. “Salut sama korbannya yang masih sempat ambil video. Semoga jadi bukti buat polisi nangkep mereka,” tulis netizen lain.

Polisi Segera Bertindak

Setelah video tersebut viral, pihak kepolisian dari Polsek Cipayung segera bergerak untuk menindaklanjuti laporan korban. Kapolsek Cipayung, AKP Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban dan saat ini sedang mengumpulkan bukti serta melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Kami sudah menerima laporan dari korban dan telah meninjau video yang beredar di media sosial. Saat ini kami sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku dan berharap masyarakat dapat membantu dengan memberikan informasi tambahan jika melihat hal-hal mencurigakan,” ungkap AKP Wahyudi dalam keterangannya kepada media.

Polisi juga berjanji untuk meningkatkan patroli di kawasan Cipayung dan sekitarnya guna mencegah kejadian serupa terulang. Selain itu, pihak berwajib menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan tindakan kriminal yang mereka saksikan di lingkungan sekitar.

Keamanan di Depok Jadi Sorotan

Kasus pemalakan ini semakin menambah kekhawatiran warga Depok terhadap keamanan di wilayah mereka. Warga sekitar lokasi kejadian mengaku merasa tidak aman, terutama saat beraktivitas pada malam hari. Mereka menuntut agar pihak kepolisian lebih sering melakukan patroli malam, terutama di area-area yang rawan kejahatan seperti Jalan H. Nurdin.

“Saya jadi takut kalau harus keluar malam. Padahal ini daerah permukiman, tapi malah jadi sasaran pelaku kejahatan. Saya harap polisi bisa lebih rutin patroli di sini,” ujar seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.

Beberapa warga bahkan berinisiatif untuk membentuk kembali sistem keamanan lingkungan, seperti ronda malam, yang sempat terhenti beberapa waktu lalu. Mereka berharap langkah ini bisa membantu mengurangi Aksi kriminal yang semakin marak terjadi di kawasan mereka.

Kejahatan Jalanan yang Kian Meningkat

Kasus pemalakan ini menambah daftar panjang kejahatan jalanan di wilayah Depok, terutama di area yang dianggap rawan pada malam hari. Warga berharap agar pemerintah daerah dan pihak kepolisian segera melakukan langkah-langkah preventif untuk menekan angka kriminalitas. Kejahatan seperti pemalakan dan perampokan yang melibatkan senjata tajam tentu sangat meresahkan, terutama bagi pedagang kecil dan pekerja malam yang sering menjadi sasaran.

“Aksi kriminal gini bikin resah, apalagi buat kita yang kerja malam. Harus ada tindakan tegas biar kejadian ini enggak terus-terusan terjadi,” ujar salah seorang penjaga warung yang bekerja di area Cipayung.

Kesimpulan: Jangan Lengah di Malam Hari

Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar selalu waspada, terutama saat beraktivitas di malam hari. Aksi kriminal yang brutal dan melibatkan senjata tajam menunjukkan bahwa keamanan di beberapa wilayah, seperti Depok, masih perlu ditingkatkan. Dengan respons cepat dari pihak berwenang dan peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan, diharapkan kejadian serupa tidak terulang.

Masyarakat kini menantikan tindakan tegas dari pihak kepolisian dalam menangkap pelaku dan memulihkan rasa aman di Depok. Kejadian ini juga menjadi pembelajaran penting bagi kita semua, bahwa kehati-hatian dan kewaspadaan selalu diperlukan, terutama saat berada di luar rumah pada jam-jam rawan.

 

Baca Juga : Skandal Proyek Gapura Wisata Pantai Toronipa: Anggaran Rp32 Miliar