
SatuRakyat, 19 Oktober 2025 – Nottingham Forest membuat keputusan mengejutkan dengan memecat pelatih Ange Postecoglou hanya 39 hari setelah penunjukannya. Keputusan ini datang tepat setelah kekalahan telak 0-3 dari Chelsea pada 18 Oktober 2025.
Pemecatan ini menandai akhir singkat era Ange Postecoglou di City Ground. Klub mengumumkan perpisahan tersebut beberapa menit setelah peluit akhir pertandingan.
Pelatih asal Australia itu, dikenal dengan gaya sepak bola menyerangnya. Namun, performa buruk tim menjadi alasan utama.
Latar Belakang Karir Ange Postecoglou
Lahir di Yunani pada 1965 dan pindah ke Australia saat kecil. Karir kepelatihannya dimulai di liga Australia.
Ia sukses bersama Brisbane Roar dan Melbourne Victory. Kemudian, Ange Postecoglou melatih Yokohama F. Marinos di Jepang, meraih gelar J-League.
Puncaknya, ketika ia pindah ke Celtic di Skotlandia. Di sana, ia memenangkan liga sampai dua kali berturut-turut.
Gaya “Angeball” yang ofensif membuatnya diminati klub besar Eropa dan memulai karirnya di Inggris bersama Tottenham Hotspur.
Pemecatan Ange Postecoglou dari Tottenham Hotspur
Pada Juni 2023, Ange Postecoglou ditunjuk sebagai manajer Tottenham Hotspur. Awalnya, ia membawa angin segar.
Tottenham finis kelima di musim pertama. Namun, musim kedua berjalan buruk meski juara Europa League.
Pada Juni 2025, Tottenham memecat Ange Postecoglou setelah musim domestik yang buruk. Daniel Levy, chairman klub, disebut membuat keputusan kontroversial.
pelatih asal Australia itu meninggalkan Tottenham dengan catatan campuran. Ia memenangkan trofi Eropa pertama klub sejak lama.
Pemecatan itu mengejutkan banyak pihak. Tak sedikit fans Tottenham yang menyayangkan pemecatan itu.
Kedatangan Ange Postecoglou ke Nottingham Forest
Setelah dipecat Tottenham, Ange Postecoglou sempat istirahat. Pada September 2025, Nottingham Forest merekrutnya.
Forest memecat Nuno Espirito Santo setelah hasil buruk. Ange Postecoglou ditunjuk pada 9 September 2025.
Kontrak hingga Juni 2027. Harapan tinggi pada Ange Postecoglou untuk stabilkan tim di Premier League.
Namun, delapan pertandingan tanpa kemenangan. Forest justru semakin menggalami kemunduran.
Tim terpuruk di zona degradasi. Pemilik klub, Evangelos Marinakis, dikenal tak sabar dengan pelatih.
Rekap Singkat Pertandingan Forest vs Chelsea
Pada 18 Oktober 2025, Nottingham Forest menjamu Chelsea di City Ground. Pertandingan berakhir 0-3 untuk Chelsea.
Chelsea mulai mendominasi dibabak ke-2. Gol pertama dicetak Josh Acheampong 4 menit setelah pertandingan dimulai.
Pedro Neto menambah keunggulan melalui umpan free kick Reece James.
Reece James juga ikut menyelesaikan pertandingan dengan gol ketiganya.
Forest tak mampu ciptakan peluang berarti. Taiwo Awoniyi dan Morgan Gibbs-White tampil di bawah standar.
Chelsea naik ke puncak klasemen sementara. Forest semakin terbenam di dasar tabel.
Pertandingan ini jadi puncak kekecewaan. Ange Postecoglou terlihat frustrasi di bench.
Pemecatan Ange Postecoglou dari Nottingham Forest
Beberapa menit setelah pertandingan, Forest mengumumkan pemecatan Ange Postecoglou. Ini jadi rekor tercepat di Premier League.
Gagal menang dari delapan laga yang dimainkan dan kekalahan dari Chelsea jadi penutup cerita Ange Postecoglou di City Ground.
Klub menyatakan butuh perubahan segera. Ange Postecoglou pergi dengan catatan buruk.
Ini pemecatan keduanya dalam rentang waktu empat bulan. Dari Tottenham ke Forest, karirnya di Inggris terguncang.
Reaksi fans campur aduk. Beberapa dukung, tapi mayoritas setuju dengan keputusan klub.
Dampak Pemecatan Ange Postecoglou
Pemecatan Ange Postecoglou berdampak pada Forest. Tim butuh manajer baru cepat untuk hindari degradasi.
Nama seperti Thomas Frank dari Brentford disebut-sebut. Namun, belum ada konfirmasi.
Bagi Ange Postecoglou, ini pukulan berat. Ia mungkin kembali ke Australia atau istirahat panjang.
Dengan karir yang penuh pasang surut. Dari sukses di Asia dan Eropa, kini tantangan di Premier League.
Industri sepak bola kejam. Terutama Premier League yang menuntut hasil instan.
Masa Depan Ange Postecoglou
Beberapa spekulasi muncul untuk pelatih asal Australia itu.
Mungkin kembali ke Celtic atau klub Jepang. Ange Postecoglou punya pengalaman internasional.
Ia juga bisa jadi komentator atau direktur teknik. Usia 60 tahun tak halangi ambisinya.
Ange Postecoglou dikenal resilient. Penggemar Australia tetap dukungnya.
Kisah ini jadi pelajaran. Sukses tak selalu abadi di sepak bola kompetitif.
Akhirnya, pemecatan ini tutup bab singkat. Ange Postecoglou akan dicatat sebagai manajer berpotensi tapi kurang beruntung di Inggris.
Baca Juga : PSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Timnas!
Sumber








