Apple dan Google, Beberapa minggu terakhir, TikTok aplikasi media sosial yang tengah populer di seluruh dunia, kembali menjadi sorotan, kali ini terkait dengan permintaan sejumlah pihak agar Apple dan Google menghapus aplikasi tersebut dari platform mereka. Permintaan ini muncul dari berbagai pihak, terutama yang khawatir dengan masalah privasi dan keamanan data pengguna.

Permintaan dari Politikus dan Otoritas Keamanan

Beberapa politisi di Amerika Serikat, termasuk anggota parlemen dan pejabat tinggi, telah meminta Apple dan Google untuk menarik TikTok dari App Store dan Google Play Store. Mereka mengklaim bahwa aplikasi ini berisiko bagi keamanan data pribadi pengguna, mengingat TikTok dimiliki oleh perusahaan asal China, ByteDance.

Risiko utama yang dikhawatirkan adalah bagaimana TikTok mengumpulkan data pengguna, terutama yang dapat mengakses informasi pribadi, lokasi, dan kebiasaan penggunaan. Ada anggapan bahwa data ini bisa digunakan oleh pemerintah China untuk tujuan spionase atau bahkan untuk mempengaruhi opini publik, terutama dalam konteks politik global.

Masalah Keamanan dan Pengawasan Data

Salah satu alasan utama yang diajukan oleh para kritikus adalah TikTok memiliki akses ke data yang sangat detail mengenai penggunanya, termasuk data biometrik dan aktivitas dalam aplikasi. Pada awalnya, TikTok berargumen bahwa mereka hanya mengumpulkan data untuk meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi pihak berwenang dan lembaga keamanan negara menganggap bahwa praktik ini tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan transparansi yang cukup.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa TikTok dapat melacak lokasi penggunanya, bahkan ketika aplikasi tersebut tidak aktif. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa data tersebut dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Tanggapan Apple dan Google dan TikTok

Meskipun permintaan untuk menghapus TikTok terus berkembang, TikTok sendiri menanggapi tuduhan ini dengan menekankan bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga keamanan data penggunanya dan mematuhi peraturan yang berlaku di setiap negara tempat mereka beroperasi. TikTok juga telah mengumumkan langkah-langkah baru untuk meningkatkan transparansi dan kontrol kepada pengguna atas data yang mereka bagikan.

Di sisi lain, baik Apple maupun Google belum memberikan keputusan pasti mengenai permintaan tersebut. Meskipun keduanya memiliki kebijakan ketat mengenai keamanan dan privasi aplikasi yang ada di platform mereka, keduanya juga sangat berhati-hati dalam mengambil langkah yang bisa menyinggung pasar global, mengingat TikTok memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif di seluruh dunia.

Apple dan Google Dianggap Abaikan Keamanan

Apa Dampaknya?

Jika permintaan ini direspons dengan positif dan TikTok dihapus dari kedua platform tersebut, dampaknya akan sangat besar, tidak hanya bagi pengguna yang mengandalkan aplikasi ini untuk hiburan dan media sosial, tetapi juga bagi industri yang berfokus pada pemasaran digital dan konten kreator. TikTok telah menjadi alat yang sangat efektif untuk promosi bisnis dan brand, dengan audiens yang sangat luas dan interaksi yang tinggi.

Namun, jika permintaan ini ditanggapi dengan penolakan atau penundaan, maka ketegangan antara TikTok dan otoritas keamanan, khususnya di AS, kemungkinan akan terus meningkat. Selain itu, keputusan ini juga bisa mempengaruhi kebijakan lainnya terkait pengawasan aplikasi-aplikasi berbasis di luar negeri.

Permintaan untuk menghapus TikTok dari App Store dan Google Play Store mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat seputar masalah privasi dan keamanan data di era digital. Meski TikTok telah berusaha untuk menanggapi kekhawatiran ini, tantangan besar masih ada, terutama dengan latar belakang politik global yang kian kompleks. Ke depan, keputusan yang diambil oleh Apple dan Google akan memberikan dampak signifikan, tidak hanya bagi TikTok tetapi juga bagi industri teknologi secara keseluruhan.

Baca juga : Berjarak Usia 14 Tahun Matthew Gilbert Ungkap Alasan Mencintai Nikita Mirzani