Jakarta-Siswa Sekolah, Insiden yang melibatkan seorang oknum ojek online (ojol) yang melakukan body shaming terhadap seorang siswa sekolah perempuan telah mencuat ke publik dan memicu kemarahan di media sosial. Dalam percakapan tersebut, oknum ojol tersebut dikabarkan mengirimkan pesan yang mengandung penghinaan fisik kepada siswa tersebut. Hal ini terjadi setelah siswa perempuan itu menegur pengemudi ojol tersebut yang diduga mengambil foto temannya tanpa izin.
Siswa Sekolah tersebut dengan tegas bertanya kepada pengemudi, “Ngapain kamu foto-foto teman saya! Ngapain! Hapus!” Permintaan ini tampaknya memicu respons tidak pantas dari pengemudi ojol, yang berujung pada body shaming.
Tanggapan dari Pihak Grab
Menanggapi kejadian tersebut, Grab, perusahaan penyedia layanan transportasi yang terkait dengan oknum pengemudi, segera memberikan pernyataan resmi. Berikut adalah tanggapan dari pihak Grab:
“Sebelumnya kami turut prihatin terkait atas kejadian ini. Sebagai informasi, tim kami sudah terhubung dengan pelapor sejak 16/8 dan sudah dalam proses tindak lanjut kami. Grab tidak menolerir tindak pelecehan dalam bentuk apapun dan akan menindak tegas mitra pengemudi sesuai kode etik yang berlaku di Grab.”
Pernyataan ini disampaikan oleh Dinda, perwakilan Grab, yang memastikan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap pengemudi yang terlibat dalam insiden tersebut.
Komitmen Grab dalam Menjaga Etika dan Keselamatan
Grab menegaskan bahwa mereka memiliki kode etik yang ketat untuk para mitra pengemudi dan tidak akan menolerir segala bentuk pelecehan, termasuk body shaming. Perusahaan juga menekankan bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan semua pengguna layanan mereka, terutama dalam situasi seperti ini apa lagi terhadap Siswa Sekolah di bawah umur.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga etika dan profesionalisme dalam setiap interaksi, serta perlunya perlindungan terhadap individu, terutama anak-anak dan remaja, dari segala bentuk pelecehan dan diskriminasi.