Jakarta, SatuRakyat – CEO Tesla, Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, kembali melontarkan kritik pedas terhadap platform perpesanan WhatsApp. Kali ini, melalui akun X (sebelumnya Twitter) miliknya, Musk mencap WhatsApp sebagai “spyware” atau program mata-mata. Pernyataan ini sontak memicu kehebohan di media sosial dan kembali memanaskan perang kata-kata antara Musk dengan Meta, perusahaan induk WhatsApp.

Awal Mula Perseteruan

Perseteruan antara Musk dan WhatsApp bukan hal baru. Pada Mei 2024, Musk mengkritik kebijakan privasi WhatsApp yang baru, yang memungkinkan platform untuk berbagi data pengguna dengan perusahaan induknya, Meta. Musk menyarankan agar pengguna beralih ke platform perpesanan alternatif seperti Signal yang lebih berfokus pada privasi.

Kritikan Terbaru

Pada 8 Juli 2024, Musk kembali melontarkan kritik terhadap WhatsApp melalui komentarnya di X. Seorang pengguna bertanya mengapa dia melihat iklan produk yang tidak relevan di WhatsApp meskipun pesan dienkripsi end-to-end. Musk menjawab dengan singkat, “Karena itu spyware.”

Pernyataan Musk ini pun menuai berbagai reaksi. Banyak pengguna yang mendukung kritik Musk, dengan menyatakan kekhawatiran mereka tentang privasi data di WhatsApp. Di sisi lain, beberapa pihak membela WhatsApp, dengan menjelaskan bahwa iklan yang ditampilkan didasarkan pada algoritma yang mempelajari aktivitas pengguna di platform lain yang dimiliki Meta, bukan dari isi pesan yang dienkripsi.

Tanggapan WhatsApp

Will Cathcart, CEO WhatsApp, menanggapi kritik Musk melalui tweetnya. Cathcart menegaskan komitmen WhatsApp terhadap privasi pengguna dan menjelaskan bahwa platform ini tidak pernah membagikan isi pesan dengan pihak ketiga. Cathcart juga mengundang Musk untuk berdiskusi secara langsung jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran.

Dampak Perseteruan

Perseteruan antara Musk dan WhatsApp ini kembali memicu perdebatan tentang privasi data di era digital. Pernyataan Musk yang menyebut WhatsApp sebagai “spyware” dapat memperkuat kekhawatiran pengguna tentang keamanan data mereka di platform tersebut. Di sisi lain, kritik Musk ini juga dapat mendorong pengguna untuk mencari alternatif platform perpesanan yang lebih fokus pada privasi.

Masa Depan Perseteruan

Belum diketahui bagaimana kelanjutan perseteruan antara Musk dan WhatsApp. Kemungkinan besar, perdebatan ini akan terus berlangsung di media sosial dan platform online lainnya. Pengguna pun harus tetap kritis dan cermat dalam memilih platform perpesanan yang sesuai dengan kebutuhan dan prioritas privasi mereka.

Perseteruan antara Elon Musk dan WhatsApp menjadi pengingat penting tentang pentingnya privasi data di era digital. Pengguna harus selalu waspada terhadap informasi yang mereka bagikan di platform online dan memilih platform yang tepercaya dan berkomitmen untuk melindungi privasi mereka.

Baca Juga : Gurun Terkering di Planet Ini Sedang Mekar: Sebuah Keajaiban di Tengah Kekeringan