
DeepSeek, sebuah perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, baru-baru ini menjadi sorotan setelah menolak menjawab pertanyaan-pertanyaan sensitif terkait China. Keputusan ini menimbulkan berbagai reaksi dan analisis dari para pakar di bidang teknologi dan etika AI.
Konteks Penolakan DeepSeek
DeepSeek telah mengembangkan model AI canggih yang dikenal dengan nama DeepSeek-R1. Model ini dirancang untuk memberikan respons yang mendalam dan akurat dalam berbagai topik. Namun, ketika dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan sensitif yang berkaitan dengan isu-isu politik atau sosial di China, seperti topik mengenai Xi Jinping atau insiden Lapangan Tiananmen, DeepSeek-R1 menolak memberikan jawaban. Hal ini diduga sebagai upaya untuk mematuhi regulasi ketat dari pemerintah Tiongkok yang mengharuskan semua proyek AI tunduk pada ‘nilai-nilai inti sosialis’.
Pandangan Para Pakar
Liang Wenfeng, seorang ahli komputer terkemuka di China, menyatakan bahwa langkah DeepSeek mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan teknologi dalam menyeimbangkan inovasi dengan kepatuhan terhadap regulasi lokal. “Perusahaan AI harus berhati-hati dalam navigasi antara pengembangan teknologi dan batasan-batasan yang ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Anju Valentya Br Simanjuntak, peneliti AI dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, menambahkan bahwa penolakan ini dapat mempengaruhi persepsi global terhadap transparansi dan netralitas AI buatan China. “Ketika AI secara selektif menolak menjawab pertanyaan tertentu, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana kebebasan informasi dijaga dalam sistem tersebut”.
Implikasi bagi Industri AI
Keputusan DeepSeek untuk menolak menjawab pertanyaan sensitif menyoroti dilema yang dihadapi oleh banyak perusahaan teknologi, terutama yang beroperasi di bawah rezim dengan kontrol informasi yang ketat. Hal ini menimbulkan diskusi tentang bagaimana memastikan bahwa AI tetap netral dan tidak bias, sambil tetap mematuhi hukum dan regulasi setempat.
Selain itu, langkah ini juga dapat mempengaruhi kepercayaan pengguna internasional terhadap produk AI dari China. Pengguna mungkin mempertanyakan sejauh mana informasi yang diberikan oleh AI tersebut bebas dari sensor atau manipulasi.
Penolakan DeepSeek untuk menjawab pertanyaan sensitif terkait China menyoroti tantangan kompleks yang dihadapi oleh perusahaan AI dalam menyeimbangkan inovasi teknologi dengan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang netralitas dan transparansi AI di era informasi global.
Baca Juga : Kerap Diabaikan, Ini 10 Dampak Negatif Bagi Perokok Pasif