
Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 11.015 wisatawan mengunjungi Desa Wisata Wae Lolos, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cunca Plias, pengelola Desa Wisata Wae Lolos, wisatawan yang datang terdiri atas 6.983 orang wisatawan domestik dan 4.032 orang wisatawan mancanegara.
Wae Lolos dikenal sebagai “Desa Seribu Air Terjun” karena terdapat banyak air terjun yang dapat dinikmati pengunjung. Selain wisata alam, desa ini juga menawarkan wisata budaya dan wisata rohani.
Pokdarwis Cunca Plias di bawah kepemimpinan Robert Perkasa telah mengelola Desa Wisata Wae Lolos sejak 24 Juni 2023. Sejak itu hingga 31 Desember 2024, tercatat sebanyak 12.715 wisatawan mengunjungi desa wisata tersebut, dengan rincian 8.203 wisatawan domestik dan 4.512 wisatawan mancanegara.
Sebagian besar wisatawan asing yang mengunjungi Desa Wisata Wae Lolos berasal dari negara-negara seperti Jerman, Belanda, dan Prancis. Selain itu, terdapat pula turis dari Ceko, Singapura, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Tiongkok, dan Jepang.
Lonjakan kunjungan ke Desa Wisata Wae Lolos memiliki dampak positif pada perekonomian masyarakat setempat, seperti dicatat oleh Robert. Peningkatan pendapatan terjadi di lingkungan sekitar Desa Wisata Wae Lolos.
Popularitas desa sebagai tujuan wisata alam dan budaya yang unik menjadi katalisator utama kemajuan ekonomi masyarakat, menurut Robert.
Keindahan alamnya, termasuk air terjun, sungai yang jernih, dan hutan tropis yang rimbun, menjadi daya tarik yang meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Wae Lolos. Wisatawan juga tertarik pada budaya dan adat istiadat masyarakat setempat, termasuk upacara adat dan kerajinan tangan.
Selain itu, aktivitas luar ruang menjadi daya tarik bagi wisatawan di Desa Wisata Wae Lolos. Para turis dapat menikmati berbagai aktivitas, seperti mendaki, berkemah, dan penjelajahan alam, yang sangat menarik bagi para pencinta petualangan.

Lokasi Strategis
Kedekatan Desa Wisata Wae Lolos dengan destinasi populer seperti Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo, serta pengalaman otentik berinteraksi dengan penduduk setempat, telah mendorong peningkatan kunjungan wisatawan.
Selain itu, pengembangan infrastruktur yang mencakup aksesibilitas dan fasilitas pendukung, seperti jalur treking yang aman, area parkir, dan spot foto ikonik, telah meningkatkan kenyamanan perjalanan menuju Wae Lolos. Inisiatif yang dilakukan Pokdarwis bersama masyarakat lokal dalam mengembangkan fasilitas wisata turut berkontribusi pada peningkatan kunjungan.
Promosi yang gencar dilakukan Pokdarwis Cunca Plias melalui media sosial dan pemasaran digital, bekerja sama dengan influencer dan jurnalis, telah memperluas jangkauan promosi dan menarik perhatian publik. Strategi ini efektif dalam menjangkau pasar domestik dan internasional. Pokdarwis juga aktif berpartisipasi dalam pameran pariwisata dan acara promosi untuk meningkatkan visibilitas Desa Wae Lolos.
Jarak Tempuh Menuju Desa Wae Lolos
Desa Wisata Wae Lolos terletak di area pegunungan, berjarak 32 kilometer dari Labuan Bajo. Perjalanan darat dari Labuan Bajo ke Wae Lolos hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam. Wisatawan dapat mengunjungi beragam objek wisata alam di Wae Lolos, baik sebelum maupun setelah berkunjung ke Taman Nasional Komodo.
Objek wisata di Wae Lolos sebagian besar berupa air terjun, di antaranya Air Terjun Cuaca Meleng, Cunca Plias, Cunca Tiwu Galong, Cunca Ri’i, Cunca Liang Langgo, Cunca Wene, Cunca Wongka atau Cunca Niki, Cunca Wae Reha, Cunca Lolos, Bukit Toto Ninu, Gua Langgo, perkampungan adat Rangat, serta sumber air panas Wae Lua.
Air Terjun Cunca Ri’i merupakan salah satu spot wisata paling dikenal di Labuan Bajo. Keunikan objek wisata ini terletak pada kolamnya yang berada di puncak air terjun. Umumnya, kolam air terjun berada di dasar pancuran air yang terbentuk dari air yang terjun dari ketinggian. Namun, di Air Terjun Cunca Ri’i, kolamnya justru terletak di bagian atas air terjun, sehingga air memancur ke bawah dari kolam tersebut.
Tarif Wae Lolos (Seribu Air Terjun)
Pada ketinggian 30 meter di atas air terjun, terdapat sebuah objek wisata yang dikenal sebagai “Kolam di Atas Awan”. Lokasinya yang tersembunyi di jantung hutan belantara menambah daya tariknya.
Kolam alami ini menyerupai danau kecil pada cekungan batu alam yang diapit oleh dua sisi tebing. Berukuran 6 x 5,5 meter dengan kedalaman 1,3 meter, Kolam di Atas Awan berada pada area terbuka di tengah rerimbunnya pepohonan.
Cahaya matahari yang tidak terhalang menerpa permukaan kolam, sehingga menciptakan warna yang terus berubah seiring waktu, dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Pada siang hari, kolam ini memancarkan warna biru langit karena cahaya matahari yang memantul ke atas.
Aktivitas berenang atau bersantai di tepi kolam menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan. Dari kolam ini, puncak-puncak bukit dan gunung di kejauhan seolah sejajar dengan ketinggian objek wisata tersebut. Pemandangan alam yang menakjubkan ini dapat dinikmati sambil mandi atau duduk di pinggir kolam.
Pengunjung yang hendak memasuki Desa Wisata Wae Lolos dikenakan biaya tiket masuk. Untuk wisatawan domestik, biayanya sebesar Rp 5.000, sedangkan wisatawan mancanegara dikenakan biaya Rp 10.000. Sementara itu, jasa parkir dibanderol Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil.
Baca Juga : 7 Spesies Hewan Ini Yang Berhasil Selamat Dari Era Kepunahan Dinosaurus, Kira-kira Apa Saja Ya?