Jakarta, SatuRakyat – Dugaan Korea Utara memberikan suplai misil balistik dan peluru artileri kepada Russia pada perang Ukraina semakin menguat. Tuduhan ini bermula dari pertemuan Presiden Vladimir Putin dan Presiden Kim Jong-un, September kemarin.
Sumber : The Guardian
Inggris telah memberikan foto satelit kepada ahli panel PBB untuk, menginisiasi investigasi resmi dalam kesepakatan dua negara tersebut yang melanggar sanksi Internasional.
Hubungan bilateral Russia dan Korut tampak semakin berkembang. Pertemuan Presiden Vladimir Putin dan Mentri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui memperkuat pernyataan itu.
Laporan Intelijen Pertahanan Inggris yang tidak dipublikasikan, memperlihatkan gambar tiga kapal Russia sedang memuat kontainer di Pelabuhan Najin Korea Utara, antara bulan September dan Desember. Laporan itu tidak menyebutkan barang apa yang ada dalam kontainer.
Sebelumnya Amerika telah memberikan sanksi kepada tiga kapal yang ada dalam laporan. Alasannya adalah, adanya ketekaitan dengan kasus aktivitas ilegal perusahaan pelayaran Kementrian Pertahanan Russia.
Penggunaan senjata Korut oleh Russia adalah pelanggaran terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB. Pengiriman dari Korut ke Rusia mencangkup peralatan militer sebagai bekal pada perang Ukraina.
Jaksa di Khariv mengklaim adanya puing-puing rudal Iskander buatan Korut. Hal memperlihatkan keputusasaan Russia pada invasinya yang gagal.
Direktur senior pengendalian senjata Gedung Putih Amerika Serikat Pranay Vaddi, memperingatkan. Kekhawatiran muncul bahwa, kerja sama militer Korut dan Russia dapat mengubah sifat ancaman Korut dalam dekade mendatang.
Ada indikasi bahwa sebagai gantinya, Korut mungkin menerima bantuan Russia untuk program luar angkasanya. Terlihat foto seorang delegasi Korea Utara dengan dokumen terkait teknologi luar angkasa, kemungkinan meibatkan bantuan dari Russia.
Sebelumnya Presiden Vladimir Putin berjanji untuk membantu Korut dalam pembangunan satelit. Di sisi lain Korea Selatan menuduh Russia membantu Korut membangun satelit mata-mata.
Baca Juga : Israel Menolak Solusi Dua Negara Antara Israel Dan Palestina