Jakarta, SatuRakyat – Es Laut Antartika. Selama tiga tahun berturut, luas es sekitar Antartika telah turun hingga di bawah dua juta kilometer persegi. Data dari US National Snow and Ice Data Center menegaskan, tiga tahun terakhir merupakan rekor terendah di Antartika. Para ilmuwan menafsirkan penurunan ini sebagai “transisi kritis yang tiba-tiba.”
Es Antartika selalu mencapai titik terendahnya selama bulan Februari selama musim panas. Pada tanggal 18 Februari, rata-rata es laut selama lima hari mencapai 1,99 juta kilometer persegi. Namun di tanggal 21 Februari luasnya menurun menjadi 1,98 juta kilometer persegi. Rekor terendah yang tercatat pada Februari 2023 adalah 1,78 juta kilometer persegi.
Meskipun perlu satu atau dua minggu untuk memastikan angka minimum tahun ini, para ilmuwan yakin bahwa tiga tahun terakhir akan menjadi rekor terendah. Walaupun ada pemulihan pada bulan Desember, luas es kembali menurun ke tingkatan sekarang. Ketebalan es laut Antartika tidak dapat diukur secara akurat, ada spekulasi bahwa es yang tumbuh kembali mungkin lebih tipis dari biasanya.
Para ilmuwan sedang menyelidiki faktor penyebab turunnya es laut, mereka memiliki kekhawatiran mengenai kemungkinan akibat dari pemanasan global. Es laut berperan penting dalam memantulkan radiasi matahari, dan pengurangannya dapat berkontribusi terhadap peningkatan pemanasan air laut.
Ekosistem Antartika berdampak pada segala hal mengenai pembentukan fitoplankton hingga tempat berkembang biak pinguin. Penelitian menunjukkan bahwa pergeseran lautan es Antartika mungkin terkait dengan pemanasaan bawah permukaan laut.
Studi terbaru menemukan bahwa variabilitas es laut telah meningkat secara signifikan pada periode 2007 hingga 2022, jika dibandingkan dengan tahun 1979 sampai 2006. Hal ini menunjukkan adanya transisi mendadak di Antartika. Namun para ilmuwan masih belum yakin penyebab spesifik dari perubahan ini, apakah itu pemanasan laut atau hal lainnya.
Para ilmuwan menekankan bahwa hilangnnya es laut hanyalah salah satu dari beberapa perubahan yang mengkhawatirkan di Antartika. Berkurangnya es laut membuat benua Antartika semakin terpapak ke lautan, ssehingga mempercepat hilangnya es di daratan dan berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut global.
Baca Juga : Tren Pemurnian Darah di China