Jakarta – Fares, Kisah tragis yang menimpa seorang anak kecil bernama Kisah tragis yang menimpa seorang anak kecil mencuat dan mengguncang keluarga serta masyarakat yang mengetahuinya. Fares, yang masih berusia balita, menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh orang yang seharusnya menjaga dan melindunginya. Keluarga Fares, terutama ibu kandungnya, Desy, kini harus menghadapi kenyataan pahit bahwa kepercayaan mereka telah dikhianati dengan cara yang sangat kejam.
Latar Belakang
Desy, ibu dari Fares, adalah seorang pekerja migran yang harus meninggalkan tanah air untuk mencari nafkah di luar negeri. Karena situasi ini, Desy memutuskan untuk menitipkan Fares kepada kakek dan neneknya, orang tua dari Desy sendiri. Kakek dan nenek Fares tinggal di sebuah desa kecil, Bajo Pulo, di mana nenek Fares bekerja sebagai guru honorer dan kakeknya memiliki pekerjaan sampingan sebagai penjual ikan.
Namun, karena pekerjaan mereka yang mengharuskan mereka meninggalkan rumah dari pagi hingga siang hari, keluarga ini memutuskan untuk menyewa seorang pengasuh untuk menjaga Fares selama mereka bekerja. Pengasuh yang dipercaya ini, seorang wanita yang tinggal bersama suaminya, tampak sangat sayang kepada Fares. Selama beberapa bulan, semuanya berjalan normal, dan keluarga Fares tidak pernah mencurigai adanya masalah.
Awal Mula Kecurigaan
Segalanya mulai berubah beberapa hari sebelum Fares meninggal. Pada hari Sabtu, Minggu, dan Senin, Fares tidak diantarkan pulang ke rumah kakek dan neneknya oleh pengasuh seperti biasanya. Kakek dan neneknya mulai merasa cemas karena Fares selalu diantar pulang tepat waktu sebelumnya. Ketika mereka menanyakan hal ini kepada pengasuh, pengasuh tersebut menjawab bahwa Fares tidak ingin pulang dan lebih memilih tinggal di rumahnya. Pengasuh tersebut mengatakan bahwa Fares menangis dan ingin tidur di rumahnya, sehingga Desy, yang tidak ingin membuat Fares tidak nyaman, mengizinkannya.
Namun, kegelisahan kakek dan nenek Fares semakin meningkat. Mereka merasa ada sesuatu yang tidak beres, terutama karena Fares tidak pernah meminta untuk tinggal di rumah pengasuh sebelumnya. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengambil tindakan dan menjemput Fares tanpa memberi tahu pengasuh terlebih dahulu.
Penemuan yang Mengejutkan
Ketika kakek dan nenek Fares tiba di rumah pengasuh, mereka terkejut dan sangat terpukul melihat kondisi cucu mereka. Wajah dan tubuh Fares dipenuhi luka-luka dan memar. Luka-luka ini sangat mencurigakan dan tidak bisa dijelaskan dengan wajar. Ketika ditanya, pengasuh tersebut hanya mengatakan bahwa Fares jatuh saat bermain mobil-mobilan. Alasan ini jelas tidak masuk akal, mengingat luka-luka yang ada di seluruh tubuh Fares.
Meskipun merasa tidak yakin dengan penjelasan pengasuh, kakek dan nenek Fares memutuskan untuk percaya pada saat itu. Mereka membawa Fares pulang malam itu juga, namun perasaan tidak nyaman dan curiga terus menghantui mereka. Sayangnya, kenyataan yang lebih pahit akan segera terungkap.
Pengkhianatan Kepercayaan
Kepercayaan yang diberikan kepada pengasuh ini ternyata berakhir dengan pengkhianatan. Kekerasan yang dialami Fares bukanlah akibat dari kecelakaan kecil, tetapi diduga kuat merupakan hasil dari penganiayaan yang dilakukan oleh pengasuh dan suaminya. Luka-luka yang ditemukan pada tubuh Fares menjadi bukti nyata dari penderitaan yang harus dialaminya di tangan orang yang seharusnya merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Kisah ini menjadi peringatan keras bagi semua orang tua dan keluarga yang mempercayakan anak-anak mereka kepada orang lain. Meskipun kepercayaan adalah hal yang penting dalam hubungan antara keluarga dan pengasuh, penting juga untuk selalu waspada dan peka terhadap tanda-tanda yang mungkin menunjukkan adanya sesuatu yang tidak beres.
Penutup
Tragedi yang menimpa Fares meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarganya, terutama bagi ibu kandungnya, Desy, yang harus menghadapi kenyataan bahwa anaknya menjadi korban kekerasan yang tidak berperikemanusiaan. Kejadian ini menyoroti betapa pentingnya pengawasan dan kepekaan dalam mengamati perilaku anak-anak yang dititipkan kepada orang lain, sekalipun orang tersebut tampak dapat dipercaya.
Kisah Fares harus menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam mempercayakan anak-anak kita kepada orang lain. Kepercayaan adalah hal yang berharga, tetapi harus disertai dengan kewaspadaan dan perhatian yang terus-menerus. Semoga Fares dapat beristirahat dengan tenang, dan keluarganya mendapatkan kekuatan untuk menghadapi cobaan yang berat ini.
Baca Juga : Potensi Teknologi Nuklir untuk Mengatasi Polusi Udara
Baca Juga : Sea Organ: Simfoni Alam di Pantai Kroasia