Jakarta, 15 Januari SatuRakyat – Aktivitas Seismik dari Gunung Berapi Islandia meningkat dalam waktu semalam di Grindavík Islandia, ini adalah Letusan Kelima yang terjadi di Semenanjung Reykjanes dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.
Letusan ini terjadi sudah duakali dalam waktu kurang dari sebulan, letusan gunung berapi tersebut menyebabkan rumah-rumah terbakar di kota nelayan Grindavík di bagian barat daya Islandia.

Meningkatnya aktivitas seismik menyebabkan dua retakan muncul di kota pada hari Minggu (14/01), mendorong pihak berwenang untuk segera mengevakuasikan para penduduk setempat sehari sebelumnya.

Letusan pertama terjadi tepat pada jam 8 pagi hari ketika terlihat sebuah retakan muncul di tanah. Pada siang hari, retakan kedua muncul di pinggiran kota, dan juga retakan ketiga muncul pada malam hari, retakan tersebut mencapai kedalaman sekitar 100 meter, dan menghanguskan rumah para warga yang ada di sekitar.
Setidaknya ada tiga rumah warga yang hangus dalam peristiwa tersebut, menurut rekaman dari stasiun televisi RUV.
Semburan lava merah bersinar mengalir keluar, dan awan asap besar menutupi langit menjadi gelap.

“Di sebuah desa kecil ini, kami sudah seperti keluarga dan semua orang saling mengenal satu sama lain sebagai keluarga besar. Sungguh sebuah tragedi melihat hal seperti ini terjadi” kata salah satu penduduk lokal Sveinn Ari Gudjonsson, kata Agence France-Presse “Ini seperti tidak nyata, seperti sedang menonton sebuah film” imbuh nelayan yang berusia 55 tahun itu.

Juga Presiden Islandia Guðni Jóhannesson, mengatakan kepada rakyatnya “Kita akan berdiri bersama di saat yang dibutuhkan” dalam sebuah siaran Televisi pada minggu malam.

Dalam postingan di X (Twitter), Jóhannesson menyebut “tidak ada nyawa dalam bahaya” namun ia juga memperingatkan “infrastruktur mungkin terancam”.

Benedikt Ófeigsson dari Kantor Meteorologi Islandia mengatakan bahwa gunung api itu “terus mengejutkan kita.” “Letusan sudah mulai melambat sejak letusan pertama”, tetapi sekitar 30 menit hingga satu jam yang lalu letusan terus meningkat. “Kami tidak melihat adanya perlambatan letusan lagi di kota ini.”

Badan Perlindungan Sipil Islandia telah menaikkan peringatan bahayanya menjadi tingkat “darurat”, yang dimana tingkat tersebut adalah tingkat yang tertinggi daripada tiga tingkat, yang mengindikasikan terjadinya suatu peristiwa dapat menimbulkan kerugian kepada manusia, harta benda, komunitas, dan juga lingkungan.

Setelah terjadinya gempa berminggu-minggu, terjadi letusan dahsyat dekat Grindavík pada tanggal 18 Desember kemarin. Sebanyak 3.800 penduduk yang ada di kota telah dievakuasi beberapa minggu lalu. Lebih dari 100 orang telah kembali ke kota dalam beberapa minggu terakhir, namun dievakuasi kembali pada hari Sabtu.

Islandia terletak di antara lempeng Eurasia dan Amerika Utara, menjadikan Islandia sebagai salah satu negara dengan pusat gempa bumi dan gunung berapi.

 

Baca Juga : Gunung Otake Di Jepang Meletus