Jakarta, SatuRakyat – Gunung, Lewotobi, sebuah ikon alam yang menjulang gagah di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, telah menjadi fokus perhatian sejak beberapa bulan terakhir. Namun, kabar baik telah datang, karena Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa Gunung Lewotobi telah kembali ke status normal atau Level I. Ini adalah berita yang dinanti-nantikan oleh masyarakat setempat serta pihak-pihak yang peduli terhadap keselamatan dan kesejahteraan wilayah tersebut.

Sejak 17 Desember 2023, Gunung Lewotobi telah berada dalam status “Waspada” atau Level II, menyebabkan kekhawatiran dan kewaspadaan di antara penduduk setempat dan para pengunjung. Namun, dengan penurunan status menjadi normal, suasana lega tampaknya mulai merambah kembali. PVMBG, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pemantauan aktivitas vulkanik di Indonesia, telah memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap membatasi aktivitas di sekitar kawah aktif. Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja, menekankan pentingnya kehati-hatian, meskipun status gunung telah kembali normal. Dia mengingatkan bahwa meskipun ancaman tampaknya telah mereda, tetapi potensi bahaya masih ada.

Hal ini diperkuat oleh peringatan dari PVMBG tentang bahaya potensial seperti banjir lahar hujan, terutama saat curah hujan tinggi. Sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung menjadi titik rawan, dan masyarakat di sekitarnya diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap kemungkinan terjadinya banjir lahar. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menjauhi lubang tembusan gas di sekitar kawah gunung, karena paparan gas beracun dapat membahayakan kesehatan.

Gunung Lewotobi, dengan dua puncaknya yang disebut Lewotobi Laki-laki dan Perempuan, merupakan bagian integral dari lanskap dan kehidupan masyarakat setempat. Namun, keberadaannya juga memberikan tantangan dan risiko yang harus dihadapi dengan bijak. Dengan status kembali normal, diharapkan kegiatan sehari-hari dapat berjalan lancar, sambil tetap memperhatikan peringatan dan imbauan dari pihak berwenang.

Kisah Gunung Lewotobi adalah pengingat akan kekuatan alam yang harus dihormati dan diperlakukan dengan bijak. Melalui kerja sama antara pemerintah, ilmuwan, dan masyarakat, kita dapat terus menjaga keselamatan dan kesejahteraan di wilayah-wilayah yang rawan bencana. Semoga dengan status normalnya kembali, Gunung Lewotobi akan tetap aman dan damai, menjadi saksi bisu dari perjalanan kehidupan di sekitarnya.

Baca Juga : Artis Ruhainies Digerebek Bersama Aliff Aziz Ngaku Khilaf