Jakarta, SatuRakyat – Ibu dan Anak , Kompleks Tani Mulya Indah, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) digemparkan dengan penemuan dua kerangka manusia di sebuah rumah yang selama bertahun-tahun dikira kosong. Pasangan ibu dan anak, Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24), ditemukan telah menjadi kerangka di dalam kamar rumah mereka sendiri.
Penemuan ini berawal dari kecurigaan warga setempat terhadap rumah berwarna ungu yang tampak kusam dan tak terurus. Bagian depan rumah tersebut dipenuhi tanaman liar yang tumbuh lebat, menandakan bahwa rumah itu tidak pernah dirawat. Keadaan rumah yang sepi dan tertutup rapat membuat warga, termasuk Ai Suryati (54), tetangga yang hanya terpisah dua rumah, mengira bahwa rumah tersebut sudah lama ditinggalkan oleh penghuninya.
“Saya mengira rumah itu kosong karena tidak pernah melihat aktivitas di sana. Bahkan, saya tidak pernah melihat penghuni rumah tersebut keluar atau masuk selama bertahun-tahun,” ujar Ai Suryati saat ditemui di lokasi kejadian.
Kecurigaan warga semakin memuncak ketika tercium bau tidak sedap dari arah rumah tersebut. Setelah melaporkan ke pihak berwenang, polisi segera datang ke lokasi dan melakukan pengecekan. Betapa terkejutnya mereka ketika mendapati dua kerangka manusia tergeletak di dalam kamar yang terkunci rapat.
Kapolsek Ngamprah, AKP Deni Nurcahyadi, menjelaskan bahwa penemuan ini merupakan hasil dari laporan warga yang merasa curiga dengan kondisi rumah tersebut. “Kami menerima laporan dari warga tentang bau tidak sedap yang berasal dari rumah tersebut. Setelah kami cek, kami menemukan dua kerangka manusia di dalam kamar yang terkunci. Berdasarkan identifikasi awal, kerangka tersebut adalah milik Iguh Indah Hayati dan anaknya, Elia Imanuel Putra,” ujar AKP Deni.
Proses evakuasi kerangka tersebut memakan waktu cukup lama karena kondisi rumah yang penuh dengan barang-barang dan tanaman liar. Setelah berhasil dievakuasi, kerangka tersebut langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi dan pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematian mereka. Namun, dugaan sementara adalah bahwa mereka telah meninggal dunia selama lebih dari satu tahun,” tambah AKP Deni.
Penemuan ini mengejutkan banyak pihak, termasuk para tetangga yang selama ini mengira bahwa rumah tersebut tidak berpenghuni. Warga setempat mengaku sangat terkejut dan merasa prihatin dengan kondisi yang menimpa Iguh Indah Hayati dan anaknya.
“Saya sangat terkejut dan sedih mendengar berita ini. Ternyata selama ini mereka masih di dalam rumah tersebut. Saya berharap pihak berwenang dapat mengusut tuntas kasus ini,” kata Ai Suryati dengan mata berkaca-kaca.
Kasus ini juga menimbulkan keprihatinan mengenai kepedulian sosial di lingkungan sekitar. Banyak warga yang merasa bersalah karena tidak lebih peduli terhadap tetangga mereka. “Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli dan peka terhadap kondisi lingkungan sekitar. Jangan sampai ada kejadian serupa yang terulang kembali,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Pihak kepolisian berjanji akan terus menyelidiki kasus ini hingga tuntas. Mereka juga mengimbau kepada warga untuk segera melapor jika menemukan hal-hal mencurigakan di lingkungan mereka. Kasus ini diharapkan dapat membuka mata banyak orang untuk lebih peduli dan memperhatikan keberadaan serta kondisi tetangga mereka, agar tidak ada lagi yang mengalami nasib tragis seperti Iguh Indah Hayati dan anaknya.