Jakarta – Imane Khelif,  telah melontarkan tanggapan tegas terhadap kritikus yang mempertanyakan gender Nya. Ia menolak klaim bahwa Imane Khelif tidak terlahir sebagai perempuan dan menyatakan bahwa putrinya telah menjadi perempuan sejak lahir. Pernyataan ini datang di tengah-tengah gelombang kritik, terutama dari tokoh-tokoh seperti JK Rowling dan Elon Musk, yang secara terbuka meragukan kelayakan gender Khelif untuk berkompetisi di Olimpiade.

Kontroversi Setelah Kemenangan di Olimpiade

Imane Khelif menjadi sorotan setelah memenangkan medali emas kelas welter di Olimpiade Paris 2024. Meski prestasi ini membanggakan, kemenangan tersebut diselimuti tuduhan bahwa Khelif tidak memenuhi syarat gender yang ditetapkan oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA). Isu ini semakin memanas setelah JK Rowling memposting kritik pedas di media sosial, menyebut bahwa Khelif “menikmati penderitaan seorang wanita yang baru saja dipukul kepalanya”. Rowling bahkan menuduh bahwa Khelif, yang diduga terlahir sebagai laki-laki, tidak layak bertanding melawan petinju wanita.

Ibunda Imane Khelif Membela Putrinya (2)

Pembelaan Tegas dari Ibunda Khelif

Dalam wawancara dengan Daily Mail, Nasria, ibu Khelif, dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut. Ia menegaskan bahwa Imane Khelif adalah seorang perempuan sejak lahir dan telah menunjukkan identitasnya sebagai seorang perempuan sepanjang hidupnya. “Anak saya adalah seorang perempuan. Dia dibesarkan sebagai seorang gadis,” ujar Nasria. Ia juga menekankan bahwa Khelif telah mencintai olahraga sejak usia dini dan selalu berperilaku seperti seorang perempuan.

Keputusan IBA untuk Tidak Mengungkapkan Hasil Tes Gender

Di tengah spekulasi publik, IBA memutuskan untuk tidak mengungkapkan hasil tes gender yang diduga dilakukan terhadap Khelif. Sekretaris Jenderal IBA, Chris Roberts, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah menerima surat dari pihak China dan Aljazair yang meminta kerahasiaan terkait data pribadi Khelif. Keputusan tersebut menimbulkan berbagai spekulasi dan kritik, namun IBA tetap pada pendiriannya untuk tidak mempublikasikan informasi tersebut.

 

Tekanan Besar di Dunia Maya dan Dampaknya pada Khelif

Meski berusaha tetap fokus di dalam ring, Khelif mengakui bahwa tekanan dari dunia maya mempengaruhi kondisi emosionalnya. Kritik yang datang dari tokoh-tokoh besar seperti Elon Musk dan Donald Trump, serta serangan di media sosial, telah membuatnya merasa terbebani. Dalam sebuah wawancara, Khelif mengungkapkan betapa sulitnya menghadapi serangan bertubi-tubi dari publik yang meragukan identitasnya. “Saya tidak bisa menggambarkan kepada Anda besarnya rasa takut yang saya alami,” ungkap Khelif.

Dukungan Keluarga yang Kuat di Tengah Badai Kritik

Di tengah kontroversi yang melanda, dukungan dari keluarga, terutama dari sang ibu, menjadi sumber kekuatan utama bagi Khelif. Nasria menegaskan bahwa ia akan selalu berada di sisi putrinya, mendukung setiap langkah yang diambil Khelif. “Imane adalah seorang gadis yang mencintai olahraga sejak berusia enam tahun. Saya akan selalu ada untuknya. Dia telah mengharumkan nama bangsa. Dia adalah panutan kami,” kata Nasria dengan penuh kebanggaan.

Kesimpulan: Tantangan dan Ketegaran Seorang Atlet

Kontroversi yang mengelilingi Imane Khelif mencerminkan betapa besar pengaruh media sosial dan opini publik dalam kehidupan seorang atlet. Meski dihadapkan pada tuduhan yang menyakitkan dan tidak berdasar, Khelif tetap menunjukkan ketegaran dan fokus dalam mengejar mimpinya di dunia tinju. Dukungan kuat dari keluarga dan orang-orang terdekatnya menjadi pilar penting yang membantunya melewati masa-masa sulit ini. Sementara itu, kasus ini juga menyoroti pentingnya perlindungan privasi dan penanganan isu-isu sensitif dengan hati-hati oleh organisasi olahraga internasional.

Baca Juga : Game Simulasi: Nikmati Kehidupan Sederhana di Harvest Moon: Home Sweet Home

Baca Juga : Roti Mewah: Kelezatan yang Dihargai Emas Lebih dari Sekadar Roti