Jakarta, SatuRakyat – Raja Charles, Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles didiagnosis menderita kanker, Pengobatan sedang dilakukan dan Raja untuk sementara diistirahatkan dari tugas publik. Kanker tersebut baru diketahui selama perawatan akhir-akhir ini di London karena pembesaran prostat jinak.

Meskipun jenis kankernya masih dirahasiakan, Istana Buckingham mengklarifikasi bahwa itu bukan kanker prostat. Terlepas dari kanker yang dideritanya, Raja bersikap positif dengan pengobatannya.

Raja memulai rawat jalan secara rutin pada hari Senin, menyebabkan penundaan kegiatan publik. Namun, ia akan terus menjalankan perannya sebagai seorang kepala negara.

Raja Charles secara pribadi memberitahu anak-anaknya, Pangeran Wales dan Adipati Sussex, tentang penyakitnya. Pangeran Harry juga akan mengunjungi Inggris dalam beberapa hari mendatang untuk mengunjungi ayahnya.

Istana Buckingham merilis sebuah pernyataan, “Selama Raja dirawat di rumah sakit karena pembesaran prostat jinak, ada masalah lain yang menjadi perhatian. Tes diagnostik selanjutnya telah mengidentifikasi suatu bentuk kanker.” Raja telah memulai jadwal perawatan rutin, dan pihak istana menunggunya untuk kembali menjalankan tugas publik secara penuh.

Keputusan Raja mengungkapkan penyakit kankernya adalah demi mencegah spekulasi dan opini kepada masyarakat. Ia kembali ke London dari Sandringham pada hari Senin untuk melakukan rawat jalan.

Saat ini belum ada rencana untuk menunjuk penasihat negara, diperkirakan raja akan tetap berpartisipasi dalam peremuan Dewan Penasihat. Rincian buku hariannya dan program keterlibatan penuhnya masih dikerjakan.

Pengumuman ini bertepatan dengan pemulihan operasi perut Putri Catherine. Perdana Menteri Inggris, pemimpin oposisi, dan tokoh Internasional juga mengungkapkan harapannya agar Raja dapat segera pulih kembali.

Tujuan lain Raja Charles mengumumkan diagnosisnya adalah sebagai sebuah pengingat agar masyarakat secara sadar untuk lebih menjaga kesehatannya masing-masing.

Baca Juga : Mantan Presiden Duterte Ancam Memisahkan Mindanao dari Filipina