
Jakarta, SatuRakyat – Presiden Chile Gabriel Boric mengatakan, setidaknya 46 nyawa melayang akibat kebakaran hutan di Chile tengah. Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat seiring tim darurat berjuang memadamkan api.
Menteri Dalam Negeri Chile, Carolina Toha, Sabtu (3/2), mengatakan saat ini ada 92 titik lokasi kebakaran hutan melanda wilayah bagian tengah dan selatan, juga suhu cuaca yang sangat panas. Lebih dari 1.000 rumah hancur terbakar membuat situasi bertambah buruk.
Kota Valparaiso menjadi kota yang paling terkena dampak dari kebakaran hutan, sehingga pihak berwenang meminta agar warga untuk tidak berpergian agar para petugas bersama dengan tim penyelamat dapat menuju ke lokasi bencana tanpa adanya hambatan.
Dua kebakaran hebat terjadi dekat kota Quilpue dan Villa Alemana, api telah melahap lahan seluas 8.000 hektar sejak hari Jumat (1/2). Kobaran api mengancam kota resor pesisir Vina del Mar, di mana lingkungan sekitarnya telah hangus menjadi korban si jago merah.
Melihat mobil-mobil terbakar, perumahan juga tempat komersil hancur, Rolando Fernandez, mengatakan “Saya sudah berada di sini selama 32 tahun dan tak pernah terbayang jika hal seperti ini akan terjadi”.
Wilayah Valparaiso sudah mendirikan tiga tempat pengungsian, mengerahkan 19 helikopter bersama lebih dari 450 petugas pemadam kebakaran menuju lokasi kebakaran hutan. Tim penyelamat menghadapi tantangan pada daerah bencana karena medan ekstrim.
Di Valparaiso dilakukan evakuasi pada empat rumah sakit dan tiga panti jompo, Posisi daerah yang rawan di tepi Vina del Mar menambah bahaya akibat dari kebakaran. Kebakaran juga menyebabkan pemadaman listrik
Kekeringan akibat El Nino dan peningkatan suhu panas sepanjang pantai barat Amerika Selatan telah meningkatakan risiko kebakaran hutan. Sebelumnya pada bulan Januari, telah hangus 17.000 hektar hutan Kolombia, akibat kebakaran hutan dipicu oleh cuaca kering selama berminggu-minggu.
Baca Juga : Hamas Mempertimbangkan Usulan Untuk Gencatan Senjata