Jakarta, SatuRakyat – Kecaman ,Bagi Rusia, pengumuman kematian Alexei Navalny, pengkritik terkemuka Kremlin, di dalam penjara Arktik tempatnya ditahan, menimbulkan reaksi keras dari pemimpin negara Barat. Mereka menuntut agar Presiden Vladimir Putin bertanggung jawab atas tragedi ini.
Menurut Lembaga Pemasyarakatan Federal Distrik Otonomi Yamalo-Nenets, Navalny (47) merasa tidak enak badan setelah berjalan-jalan di kompleks penjara IK-3 di Kharp. Meskipun upaya resusitasi dilakukan, Navalny kehilangan kesadaran dan meninggal tak lama kemudian.
Istri Navalny, Yulia, menyatakan ketidakyakinannya atas kematian suaminya, menuding bahwa pemerintah Putin terus berbohong. Sementara itu, pemimpin negara-negara Barat memberikan seruan tegas kepada Putin untuk bertanggung jawab.
Reaksi Para Pemimpin Dunia:
Presiden AS Joe Biden: “Jangan salah, Putin bertanggung jawab atas kematian Navalny. Apa yang terjadi pada Navalny adalah bukti lain dari kebrutalan Putin. Tidak seorang pun boleh tertipu.”
Kanselir Jerman Olaf Scholz: “Navalny membayar keberaniannya dengan nyawanya. Ini adalah bukti kebrutalan Putin.”
PM Kanada Justin Trudeau: “Kematian Navalny adalah tragedi dan mengungkap bahwa Putin adalah monster yang akan menindak siapa pun yang memperjuangkan kebebasan rakyat Rusia.”
Presiden Prancis Emmanuel Macron: “Rusia menjatuhkan hukuman mati terhadap Navalny yang berjiwa bebas. Orang-orang berjiwa bebas dikirim ke gulag dan dijatuhi hukuman mati.”
PM Inggris Rishi Sunak: “Kematian Navalny adalah kabar buruk dan tragedi besar untuk rakyat Rusia. Sebagai pendukung demokrasi Rusia, Navalny menunjukkan keberanian luar biasa.”
Menlu Inggris David Cameron: “Putin harus bertanggung jawab atas kematian Navalny. Tuduhan dan perlakuan mengerikan terhadap Navalny menunjukkan sifat mengerikan rezim Putin.”
Kematian Navalny di penjara Arktik: “Peristiwa ini menciptakan dampak yang mendalam terhadap hubungan Rusia dengan negara-negara Barat.”
Berita kematian Navalny ini mengguncang dunia dan meninggalkan tanda tanya besar terkait masa depan hubungan Rusia dengan negara-negara Barat. Meskipun kalimat-kalimat sudah berisi kata-kata transisi, mungkin perlu diperhatikan penambahan kata-kata transisi yang lebih bervariasi dan sesuai dengan konteks kalimat.