Kesepakatan, Pada 17 November 2024, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping mengumumkan kesepakatan penting mengenai pengendalian senjata nuklir.

Kesepakatan ini menegaskan bahwa keputusan untuk menggunakan senjata nuklir harus tetap di tangan manusia, bukan kecerdasan buatan (AI). Ini merupakan langkah signifikan dalam menjaga stabilitas dan keamanan global, terutama di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Pentingnya Keputusan Manusia

Keputusan untuk menggunakan senjata nuklir adalah salah satu keputusan paling kritis yang dapat diambil oleh sebuah negara. Dengan menegaskan bahwa AI tidak boleh mengendalikan keputusan ini, Biden dan Xi menunjukkan komitmen untuk memastikan bahwa faktor manusia tetap menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan yang berisiko tinggi.

Dialog yang Diperlukan

Pertemuan ini juga menandai pentingnya dialog antara Amerika Serikat dan China. Dalam konteks hubungan internasional yang kompleks, komunikasi yang terbuka dan jujur sangat diperlukan untuk mengelola perbedaan dan mencegah kesalahpahaman yang dapat berujung pada konflik.

Kesepakatan Ber sejarah Biden dan Xi Jinping

Dampak Terhadap Keamanan Global

Kesepakatan ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan antara kedua negara dan memberikan contoh bagi negara-negara lain tentang pentingnya pengendalian senjata nuklir. Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan akan ada lebih banyak inisiatif untuk membahas isu-isu keamanan global secara kolaboratif.

Kesepakatan ini Mendorong Kerja Sama di Masa Depan

Biden dan Xi juga menekankan pentingnya kerja sama dalam isu-isu lain, seperti perubahan iklim dan perdagangan. Dengan membangun fondasi yang kuat dalam pengendalian senjata, kedua pemimpin berharap dapat memperluas kerja sama di bidang-bidang lain yang juga penting bagi kedua negara dan dunia.

Kesepakatan antara Biden dan Xi Jinping mengenai pengendalian senjata nuklir dan AI adalah langkah positif menuju keamanan global. Dengan menegaskan bahwa keputusan penting harus diambil oleh manusia, kedua pemimpin menunjukkan kesadaran akan risiko yang dihadapi dunia saat ini dan pentingnya dialog untuk menciptakan hubungan yang lebih stabil dan aman.

Baca Juga : Diplomatik sebagai Jalan Perdamaian: Upaya Zelensky Mengakhiri Perang dengan Rusia