Jakarta, SatuRakyat – Mantan Perdana Menteri Jepang, Taro Aso, menghina fisik Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa.

Dalam pidatonya, Mantan Perdana Menteri Jepang Taro Aso memicu kontroversi dengan melontarkan komentar menghina penampilan serta usia Menlu Yoko Kamikawa. Komentar Aso tentang penampilan fisik Kamikawa, menyatakan, “Dia tidak begitu cantik.” tetapi memuji kemampuan politiknya.

Dia kemudian menggunakan istilah “obasan”, yang sering dianggap menghina ketika merujuk pada perempuan paruh baya. Juga dua kali salah mengucapkan nama belakangnya sebagai Kamimura, secara keliru menyatakan bahwa dia adalah menteri luar negeri perempuan pertama di Jepang.

Kamikawa, menanggapi komentar Aso dengan anggun, menyatakan, “Saya sadar bahwa ada banyak pendapat berbeda, dan saya menghargai setiap masukan.” Ia menegaskan, melanjutkan tugasnya sebagai diplomat senior di Jepang adalah respon paling tepat.

Kritikus, termasuk politisi oposisi dan para pengguna media sosial, mengutuk pernyataan Aso, bahkan beberapa di antaranya menyerukan agar Aso mengundurkan dirinya. Akira Koike, sekretaris jenderal Partai Komunis Jepang, menganggap komentar Aso tidak pantas.

Kaku Sechiyama, seorang profesor studi gender di Universitas Tokyo, menyoroti bias gender dalam pidato Aso, “Jika berbicara tentang menteri luar negeri laki-laki, dia tidak akan pernah menyebutkan penampilannya. Hanya perempuan yang dikenakan evaluasi tambahan berdasarkan daya tarik mereka.”

Aso, terkenal akan pernyataan-pernyataan kontroversialnya, sebelumnya pernah membantah adanya pelecehan seksual saat menjabat sebagai Menteri Keuangan pada tahun 2018. Juga melontarkan pernyataan kurang tepat tentang berbagai kelompok masyarakat.

Insiden ini menambah tantangan Jepang mencapai kesetaraan gender dalam politik, dimana Jepang berada pada peringkat 165 dari 190 negara internasional. Aso bukanlah satu-satunya politisi senior Jepang yang melontarkan pernyataan seksis.

Baca Juga : Aktivis Melemparkan Sup Ke Lukisan Mona Lisa