Jakarta, SatuRakyatPenembakan, Pada Selasa (27/2) sekitar pukul 02.30 WIB, sebuah kejadian tragis menimpa seorang pria bernama Nirwan (18) di Medan. Nirwan, warga Kecamatan Tanjung Tiram, Batu Bara, menjadi korban penembakan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Marelan IX Pasar 1 Rel, Lingkungan VI, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. Kejadian ini mengejutkan warga sekitar dan sedang dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian.

Kronologi Kejadian

Nirwan saat itu bersama dua temannya, HB (15), hendak keluar dari rumah untuk membeli rokok. Tiba-tiba, tiga orang tidak dikenal mengendarai sepeda motor Vario 125 warna putih mendekati mereka. Para pelaku meminta agar korban menyerahkan handphone dan barang berharga lainnya. Namun, karena Nirwan tidak membawa handphone, para pelaku mengeluarkan senjata laras panjang yang diduga senapan angin.

Situasi memanas ketika para pelaku menuntut agar korban menyerahkan handphone dan barang berharga lainnya. Meskipun Nirwan tidak membawa handphone, para pelaku tetap mengeluarkan senjata laras panjang yang diduga senapan angin, mengarahkannya kepada Nirwan, dan memaksanya untuk menyerahkan barang berharga.

Nirwan, tidak menerima tuntutan tersebut, kemudian melakukan perlawanan. Namun, perlawanannya tidak berhasil, dan akhirnya, ia tertembak di bagian tangan sebelah kanan. Setelah terkena tembakan, Nirwan segera berlari masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan diri.

Penyelidikan dan Harapan Keadilan

Pihak Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, menyatakan bahwa penyelidikan masih terus berlangsung, dan pihak kepolisian sedang mendalami kasus penembakan ini. Mereka berusaha mengumpulkan bukti dan keterangan untuk mengungkap motif di balik peristiwa tragis ini.

Kejadian ini memberikan dampak yang cukup besar pada masyarakat setempat, mengingat kekerasan yang terjadi secara mendadak di lingkungan mereka. Pihak kepolisian berkomitmen untuk memastikan keadilan dan mengusut tuntas kasus ini agar pelaku dapat ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. Warga berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, dan situasi keamanan di daerah mereka dapat dipertahankan.