Pornografi deepfake adalah sebuah fenomena yang memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk membuat konten pornografi palsu yang sangat mirip dengan aslinya. Teknologi ini memungkinkan seseorang untuk menggabungkan wajah orang sungguhan dengan tubuh palsu yang eksplisit secara seksual.
Skandal Pornografi Deepfake di Korea Selatan
Baru-baru ini, Korea Selatan dihebohkan oleh skandal yang menargetkan siswi di ratusan sekolah. Skandal ini terungkap ketika seorang jurnalis Korea Selatan, Ko Narin, mempublikasikan berita terbesar dalam kariernya. Dia menemukan bahwa polisi sedang menyelidiki jaringan pornografi palsu di dua universitas besar.
Bagaimana Pornografi Deepfake Dibuat?
Dibuat menggunakan perangkat lunak AI yang dapat menggabungkan wajah orang sungguhan dengan tubuh palsu yang eksplisit secara seksual. Proses ini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Para pengguna aplikasi Telegram membagikan foto-foto perempuan yang mereka kenal dan meminta foto tersebut diubah menjadi deepfake.
Dampak dari Pornografi Deepfake
Dampak dari pornografi deepfake sangat besar. Banyak korban yang mengalami kecemasan parah ketika mengetahui bahwa foto-foto mereka telah diubah menjadi konten pornografi palsu. Mereka khawatir berapa banyak orang yang mungkin telah melihat foto-foto tersebut. Sejumlah perempuan dan remaja di Korea Selatan telah menghapus foto-foto mereka dari media sosial atau menonaktifkan akun mereka karena takut akan dieksploitasi lebih lanjut.
Upaya Mengatasi Pornografi Deepfake
Pemerintah Korea Selatan telah berjanji akan menindak tegas mereka yang terlibat dalam skandal ini. Presiden Korea Selatan juga telah menyerukan agar anak-anak muda mendapatkan edukasi yang lebih baik. Telegram juga telah menyatakan bahwa mereka “secara aktif memerangi konten berbahaya di platform-nya, termasuk pornografi ilegal”
Pornografi deepfake adalah sebuah fenomena yang sangat berbahaya. Teknologi AI yang digunakan untuk membuat konten pornografi palsu ini dapat menyebabkan korban mengalami kecemasan parah. Oleh karena itu, kita harus waspada dan berhati-hati dalam menggunakan teknologi ini. Kita juga harus mendukung upaya pemerintah dan organisasi-organisasi perempuan untuk mengatasi pornografi ini.
Baca Juga : Hewan Peliharaan: Kenapa Kucing Kamu Suka Makan Rumput?