
SatuRakyat, 16 Oktober 2025 – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya mengambil langkah tegas dengan memberhentikan Patrick Kluivert dari jabatannya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Keputusan ini diumumkan pada media sosial X resmi PSSI, pada Kamis, 16 Oktober 2025, menyusul kegagalan skuad Garuda lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
PSSI tidak hanya memberhentikan Patrick Kluivert, tetapi juga seluruh tim kepelatihannya yang berasal dari Belanda. Hal ini mencakup nama-nama seperti Alex Pastoor, Gerald Vanenburg, dan Frank Van Kempen.
Alasan PSSI Memberhentikan Patrick Kluivert
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa penghentian kerja sama ini dilakukan melalui mekanisme mutual termination atau kesepakatan bersama. Alasan utama adalah performa buruk Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Patrick Kluivert, yang menggantikan Shin Tae-yong pada akhir 2024, gagal membawa tim meraih hasil positif. Kekalahan dari Arab Saudi dan Irak di putaran keempat menjadi puncak kekecewaan bagi federasi dan penggemar.
Selama hampir 12 bulan menjabat, Patrick Kluivert diharapkan membawa perubahan signifikan. Namun, hasilnya tidak memenuhi ekspektasi PSSI yang ingin melihat kemajuan pesat di sepak bola nasional.
Latar Belakang Patrick Kluivert di PSSI
Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda yang pernah membela Barcelona dan Ajax, ditunjuk PSSI sebagai pelatih kepala pada November 2024. Kontraknya awalnya berlaku dua tahun dengan target utama lolos ke Piala Dunia 2026.
Sebelum bergabung dengan PSSI, Kluivert memiliki pengalaman melatih di klub-klub Eropa seperti Adana Demirspor di Turki. PSSI memilihnya karena rekam jejaknya sebagai pemain dan pelatih yang berorientasi pada pengembangan talenta muda.
Namun, adaptasi Kluivert dengan sepak bola Asia, khususnya Indonesia, ternyata tidak berjalan mulus. Beberapa kritik muncul terkait strategi permainan yang dianggap kurang fleksibel menghadapi lawan-lawan kuat di kualifikasi.
PSSI sempat memberikan dukungan penuh, termasuk fasilitas latihan dan pemain naturalisasi. Sayangnya, hasil di lapangan tidak mencerminkan investasi tersebut.
Reaksi Publik terhadap Pemberhentian Patrick Kluivert oleh PSSI
Keputusan PSSI ini disambut positif oleh sebagian besar penggemar sepak bola Indonesia. Tagar #KluivertOut sempat menjadi trending di media sosial seperti X (sebelumnya Twitter), mencerminkan kekecewaan atas performa timnas.
Banyak netizen menilai bahwa Patrick Kluivert kurang memahami dinamika sepak bola Asia Tenggara. Beberapa bahkan menyerukan agar Erick Thohir juga mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Di sisi lain, ada yang menyayangkan keputusan ini karena Kluivert dianggap belum diberi waktu cukup untuk membangun tim. Namun, mayoritas setuju bahwa perubahan diperlukan untuk menyelamatkan prestasi timnas.
Media nasional seperti CNN Indonesia dan Okezone turut memberitakan pemecatan ini sebagai breaking news, menyoroti urgensi reformasi di PSSI.
Rencana PSSI Pasca-Pemberhentian Patrick Kluivert
Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program timnas. Target baru yang ditetapkan termasuk masuk ke ranking 100 besar FIFA, berprestasi di Piala Asia 2027, dan lolos ke Piala Dunia 2030.
PSSI berencana mencari pelatih pengganti yang lebih sesuai dengan visi jangka panjang. Beberapa nama kandidat seperti pelatih lokal atau dari Asia mulai disebut-sebut untuk mengisi posisi tersebut.
Selain itu, federasi akan fokus pada pengembangan talenta muda melalui program grassroots. Erick Thohir berterima kasih kepada Patrick Kluivert atas dedikasinya, meski kerja sama berakhir lebih awal.
Dengan perubahan ini, PSSI berharap bisa membangkitkan semangat baru di sepak bola Indonesia. Penggemar pun menantikan langkah konkret untuk mengembalikan kejayaan timnas.
Keputusan memberhentikan Patrick Kluivert menjadi momen krusial bagi PSSI. Ini bukan akhir, melainkan awal dari reformasi yang lebih baik untuk masa depan sepak bola tanah air.
Secara keseluruhan, peristiwa ini mengingatkan bahwa prestasi memerlukan konsistensi dan adaptasi. PSSI dan Patrick Kluivert kini berpisah jalan, tapi pelajaran dari masa lalu akan menjadi bekal berharga.
Baca Juga : Friendly Match Brazil vs Jepang: Comeback Dramatis Samurai Blue!








