Jakarta, SatuRakyat – Negara, Jensen Huang, CEO Nvidia, yang dijuluki “Raja Chip”, melontarkan peringatan keras kepada negara-negara di dunia.
Dalam pidatonya di sebuah konferensi teknologi di Singapura, Huang menegaskan bahwa jika negara-negara tidak bersatu dan serius dalam mengembangkan industri kecerdasan buatan (AI) lokal, mereka akan tertinggal dan terancam oleh negara-negara yang memiliki teknologi AI dominan.

Peringatan Raja Chip

Huang menekankan bahwa AI akan menjadi kunci utama dalam berbagai aspek kehidupan di masa depan, mulai dari ekonomi, keamanan, hingga budaya.
Negara-negara yang memiliki industri AI yang kuat akan memiliki keuntungan besar dalam semua bidang tersebut.

“Jika hanya beberapa negara saja yang mengembangkan AI, maka negara lain akan terus tertinggal dan bergantung pada negara yang memiliki teknologi AI dominan,” kata Huang.
“Hal ini dapat menyebabkan berbagai macam masalah, seperti ketimpangan ekonomi, eksploitasi data, dan bahkan ancaman terhadap kedaulatan negara.”

Huang mencontohkan kasus Amerika Serikat dan China yang saat ini memimpin dalam pengembangan AI.
Kedua negara ini memiliki industri AI yang kuat dan telah banyak berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi AI.

“Negara-negara lain harus segera menyusul,” kata Huang.
“Jika tidak, mereka akan tertinggal dan akan sulit untuk mengejar ketinggalan.”

Saran Raja Chip

Huang kemudian memberikan beberapa saran kepada negara-negara di dunia agar dapat mengembangkan industri AI yang kuat.
Pertama, negara-negara perlu meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi AI.

Kedua, negara-negara perlu membangun infrastruktur yang mendukung pengembangan AI, seperti jaringan internet berkecepatan tinggi dan pusat data.

Ketiga, negara-negara perlu menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan AI, seperti dengan memberikan insentif kepada perusahaan dan startup yang bergerak di bidang AI.

Huang menegaskan bahwa pengembangan AI tidak boleh hanya dilakukan oleh beberapa negara saja.
“AI adalah teknologi yang seharusnya digunakan untuk kebaikan bersama,” kata Huang.
“Oleh karena itu, semua negara harus bekerja sama dan bersatu untuk mengembangkan AI yang bertanggung jawab dan bermanfaat bagi semua orang.”

Peringatan keras dari Raja Chip ini patut menjadi perhatian serius bagi semua negara di dunia.
Jika negara-negara tidak segera mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan industri AI lokal, mereka akan terancam tertinggal dan kehilangan banyak peluang di masa depan.

Pidato Raja Chip ini merupakan seruan bagi semua negara di dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam mengembangkan AI yang bertanggung jawab dan bermanfaat bagi semua orang.

Masa depan AI ada di tangan kita.
Mari kita jadikan AI sebagai alat untuk kemajuan bersama, bukan sebagai sumber ketimpangan dan perpecahan.

Baca Juga : Resep dan Cara Membuat Bolu Pisang Panggang Rendah Kalori