Jakarta, 18 Januari 2024. SatuRakyat – Para Pengungsi Palestina yang berlindung di Rumah Sakit terbesar Gaza Selatan segera dievakuasi pada Rabu dini hari. Dalam cuplikan media sosial dan berita yang disiarkan media televisi Arab, terlihat bahwa sedang terjadi pertempuran sengit didekatnya.
( Sumber : NewYorkTimes )

Video menunjukkan para pengungsi pergi meninggalkan Nasser Medical Center Khan Younis. Dengan membawa tas ransel dan selimut ketika terdengar suara tembakan terdengar divideo tersebut. Suara ledakan terdengar dalam video rekaman yang disiarkan oleh media televisi Al-Ghad Kairo.

Menurut OCHA dalam laporannya pada hari Rabu, ada sekitar 7.000 orang mengungsi di Rumah Sakit tersebut. Akibatnya adalah para pasien dan para petugas kesehatan terhambat aksesnya dikarenakan pertempuran semakin intensif dekat Rumah Sakit tersebut. Sejak perang Israel dan Hamas dimulai sedari tanggal 07 Oktober kemarin. Banyak pengungsi Palestina di Gaza selatan sudah direlokasi sampai beberapa kali, mengindikasikan bahwa sudah tidak ada tempat aman pada daerah tersebut.

Pada pagi hari, pasukan aktif dekat Nasser tampaknya telah diperintahkan untuk mundur. Ada seorang dari Khan Younis memposting gambar kuburan sudah dalam keadaan rusak didekat Rumah Sakit tempat dimana para pasukan Israel aktif.

Dan pada sore harinya, Direktur Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Nasser, Wiam Fares. Mengatakan melalui pesan bahwa kondisi disekitar kawasan Rumah Sakit sudah dalam keadaan tenang.

Ketua Médecins Sans Frontières berbasis di Yerusalem, Leo Cans menyebutkan. Dalam pertempuran hari Selasa di sekitar Nasser memaksa para tim Medis meninggalkan Rumah Sakit bersama dengan keluarga mereka yang ikut mengungsi di sana. Ia juga menambahkan bahwa organisasinya masih memiliki 12 orang tenaga kesehatan.

PBB mengatakan bahwa Nasser dan Beberapa Rumah Sakit besar lainnya di Gaza beresiko untuk ditutup karena adanya perintah untuk melakukan evakuasi di daerah pertempuran.

WHO mengatakan bahwa ada sekitar 700 pasien yang dirawat di Nasser pada hari senin. Jumlah tersebut dua kali lipat dari jumlah harian yang biasanya, dan banyak diantaranya memerlukan perawatan segera.

Di tengah penyerbuan yang dilakukan Israel di darat dan udara. Rumah Sakit yang berada di Gaza berjuang mati-matian untuk mengatasi banyaknya korban yang terluka, serta pasokan obat dan medis yang semakin sedikit, kondisi yang parah, juga kondisi para staff ikut memburuk.

Pada hari Rabu, militer dari Yordania mengungumkan bahwa Rumah Sakit yang berada di dekat Nasser mengalami banyak kerusakan parah akibat penembakan para pasukan Israel pada sekitar daerah tersebut. Dari pernyataan tersebut juga diketahui ada pekerja medis yang terluka dan akan segera dibawa kembali ke Yordania untuk dilakukan perawatan.

 

Baca Juga : Gaza Dilanda Bencana Kelaparan Butuh Lebih Banyak Bantuan