Serangan Houthi Salah Target atau Kesengajaan?

Milisi Houthi yang didukung Iran kembali melancarkan serangan rudal di lepas pantai Yaman pada hari Jumat, 12 Januari 2024.
Serangan tersebut ditujukan untuk kapal perang koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi, namun malah mengenai sebuah kapal tanker yang membawa minyak Rusia.

Serangan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 waktu setempat.
Dua rudal Houthi menghantam kapal tanker bernama “The Black Sea” yang berlayar di dekat kota Hodeidah.
Kapal tersebut mengalami kerusakan parah dan terpaksa ditarik ke pelabuhan terdekat.

Tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut, namun kapal tanker tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah.
Menurut laporan, kapal tersebut membawa sekitar 100.000 ton minyak mentah.

 

Serangan Houthi tersebut mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Amerika Serikat dan Inggris, yang merupakan anggota koalisi pimpinan Arab Saudi, mengutuk serangan tersebut sebagai tindakan provokatif dan berbahaya.

“Serangan Houthi ini merupakan pelanggaran hukum internasional dan mengancam keamanan maritim di kawasan,” kata juru bicara Pentagon, John Kirby.

Rusia juga mengecam serangan tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan “perilaku teroris” yang tidak dapat diterima.
“Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi.”

 

Serangan Houthi ini terjadi hanya beberapa hari setelah koalisi pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara di Yaman.
Serangan tersebut menargetkan depot senjata dan fasilitas milik Houthi.

Koalisi pimpinan Arab Saudi telah berperang melawan Houthi di Yaman sejak tahun 2015.
Perang tersebut telah menyebabkan lebih dari 100.000 orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi.

Serangan Houthi terhadap kapal tanker pembawa minyak Rusia memiliki sejumlah kemungkinan dampak.

1. Dampak ekonomi
Serangan tersebut dapat mengganggu pasokan minyak dari Rusia ke pasar internasional.
Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga minyak dan memperburuk inflasi global.
2. Dampak politik
Serangan tersebut dapat memperburuk hubungan antara Rusia dan Iran.
Rusia telah menjadi pendukung utama Iran dalam perang di Yaman.
3. Dampak keamanan
Serangan tersebut dapat meningkatkan ketegangan di kawasan Teluk Persia.
Hal ini dapat meningkatkan risiko konflik terbuka antara Arab Saudi dan Iran.

 

Serangan Houthi terhadap kapal tanker pembawa minyak Rusia merupakan peristiwa yang penting dan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kawasan Teluk Persia dan dunia internasional.

Serangan tersebut menunjukkan bahwa Houthi masih merupakan ancaman yang nyata bagi keamanan di kawasan tersebut.

Baca Juga Berita Lainnya : Asus ROG Phone 8 Lebih Dari Sekedar HP Gaming