Jakarta, SatuRakyat – Taiwan sedang berperang melawan aktivitas mata-mata dari Tiongkok, meningkatnya kasus yang melibatkan personel militer baik yang masih aktif ataupun pensiunan, dituduh menjadi mata-mata Tiongkok.

Sidang pengadilan di Taiwan mengungkapkan kasus dimana tentara yang bertugas diduga menerima suap dari Tiongkok untuk membelot jika terjadi konflik. Hal semacam itu dilaporkan sudah dimasukkan ke dalam materi propaganda Tiongkok.

Pada kasus lain, seorang pensiunan kolonel angkatan darat dihukum karena menerima pembayaran dalam jumlah fantastis, untuk menunda pensiun dan menjadi seorang mata-mata. Laporan menyatakan bahwa dia bahkan berfoto untuk menunjukkan kesetiaannya pada Tiongkok.

insiden ini adalah bagian dari meningkatnya tuduhan mata-mata yang melibatkan personel militer, menyoroti ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan. Partai Komunis Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai provinsi Tiongkok, sementara Taiwan menegaskan kedaulatannya dan menekankan hak rakyat menentukan masa depannya.

Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) telah meningkatkan intimidasi terhadap Taiwan, termasuk perang siber, pemaksaan ekonomi, dan jaringan mata-mata yang luas. Tiongkok sedang berusaha melemahkan demokrasi Taiwan dari dalam.

Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, mengakui upaya besar dilakukan dinas intelijen Beijing dalam merekrut warga Taiwan sebagai mata-mata. Situasi ini dipertegas dengan perkiraan bahwa lebih dari 5.000 mata-mata mungkin beroperasi di Taiwan.

Para pengamat mengatakan bahwa lonjakan kasus mata-mata bertepatan dengan pemilihan presiden Taiwan, dimana Partai Progresif Demokratik berkampanye melawan agresi Beijing. Pemerintah telah menerapkan undang-undang keamanan nasional menjadi lebih ketat. Pemerintah juga meningkatkan pengawasan terhadap personel penting, dan membatasi pensiunan mengunjungi Tiongkok.

Meskipun mengakui upaya Tiongkok untuk merusak Taiwan, para ahli sangat percaya diri akan kemampuan mereka untuk menangkap mata-mata Tiongkok. Kasus seperti ini adalah sebagai pengingat akan ancaman langsung dari Tiongkok kepada Taiwan.

Baca Juga : Komandan Militer Ukraina Menolak Permintaan Pengunduran Diri Dari Presiden Zelenskyy