Jakarta, SatuRakyat –  Temuan, Pengorbanan manusia dalam peradaban Maya kuno telah lama diketahui. Namun, identitas para korbannya masih diselimuti misteri. Penelitian baru menggunakan DNA kuno untuk mengungkap temuan tak terduga: para korbannya mostly anak laki-laki, banyak di antaranya memiliki hubungan dekat.

Sebelumnya, pengorbanan Maya diyakini dilakukan pada perempuan muda. Gambaran ini didasarkan pada kisah kuno dan penggambaran cenote (sumur runtuhan suci) di Chichén Itzá. Analisis kerangka sulit untuk menentukan jenis kelamin anak-anak, sehingga penelitian DNA ini menjadi sangat penting.

Anak Laki-Laki Dari Keluarga Terdekat

Penelitian ini menganalisis DNA dari 64 individu yang diyakini dikorbankan dan dikuburkan di chultún (ruang bawah tanah) air. Hasilnya menunjukkan bahwa semua korban adalah laki-laki, berasal dari populasi Maya setempat, dan sebagian besar berusia antara 3 dan 6 tahun saat meninggal.

Lebih mengejutkannya lagi, 25% dari mereka memiliki hubungan kekerabatan dekat, termasuk dua pasang anak kembar, saudara kandung, dan sepupu. Temuan ini menunjukkan bahwa anak laki-laki ini kemungkinan dipilih secara khusus untuk ritual pengorbanan.

Dampak Penelitian dan Koneksi Masa Kini

Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pengorbanan manusia Maya dan menepis kesalahpahaman tentang korbannya.

DNA kuno ini juga memungkinkan para peneliti untuk melacak hubungan antara para korban dengan komunitas Maya saat ini di Tixcacaltuyub. Hasilnya menunjukkan kesamaan genetik dan kemungkinan keturunan dari penduduk Chichén Itzá kuno.

Penelitian ini tidak hanya penting untuk memahami sejarah Maya, tetapi juga untuk komunitas Maya saat ini. Memahami masa lalu mereka dapat membantu mereka melestarikan identitas dan budaya mereka.

Penemuan Baru Membuka Jalan untuk Penelitian Lebih Lanjut

Temuan DNA kuno ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang ritual pengorbanan Maya, termasuk bagaimana anak-anak dipilih, makna di balik pengorbanan, dan bagaimana ritual ini memengaruhi masyarakat Maya.

Penelitian ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam memahami salah satu aspek paling kompleks dan kelam dari peradaban Maya kuno.

Baca juga : Kebakaran Hebat Landa Pasar Sambas14 Ruko Ludes Dilalap Api