Jakarta, SatuRakyat – Transplantasi ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik telah berhasil dilakukan kepada pasien manusia, oleh ahli bedah Rumah Sakit Umum Massachusetts. Hal tersebut menjadi sebuah penanda dalam sebuah pencapaian medis didunia.
Prosedur tersebut dapat menjadi sebuah terobosan potensial dalam mengatasi kekurangan organ donor, dan dapat memberikan harapan bagi jutaan orang di seluruh dunia yang sedang berjuang melawan penyakit ginjal kronis.
Richard Slayman, 62 tahun, sang penerima transplantasi ginjal babi, telah bertahun-tahun berjuang melawan gagal ginjal stadium akhir, dan mengandalkan dialisis untuk terus bertahan hidup. Setelah menerima transplantasi, Richard menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang positif.
Richard sudah beralih dari dialisis, Richard bahkan sudah bisa kembali untuk berjalan mandiri di Rumah Sakit. Keberhasilan dari terobosan ini merupakan puncak dari penelitian selama bertahun tahun oleh tim ilmuwan berdedikasi dari MGH dan perusahaan bioteknologi eGenesis.
Mereka berupaya untuk mengatasi masalah dari ketidakcocokan antara organ babi dan tubuh manusia. Proses rumit ini melibatkan penghapusan gen babi tertentu yang diketahui sebagai penyebab terjadinya penolakan oleh tubuh manusia. Selain itu, mereka memasukkan gen manusia ke dalam ginjal untuk meningkatkan kecocokan dengan sistem kekebalan tubuh penerima.
Transplantasi ginjal babi menandakan kemajuan besar dalam bidang xenotransplantasi, sebuah cabang ilmu kedokteran yang mengeksplorasi pemanfaatan organ hewan untuk transplantasi manusia. Jika percobaan ini menunjukkan keberhasilan dalam jangka panjang, maka dapat berpotensi mengurangi daftar tunggu transplantasi organ, khususnya ginjal.
Perlu diingat bahwa xenotransplantasi memiliki sejarah yang panjang. Sebelumnya pernah dilakukan dua operasi transplantasi jantung babi pada 2022 dan 2023, sayangnya penerima meninggal tak lama setelah dilakukannya operasi tersebut.
Keberhasilan Richard membuka jalan bagi penelitian dan pengembangan lebih lanjut pada bidang xenotransplantasi. Pemantauan jangka panjang terhadap kemajuan Richard akan sangat penting dalam menentukan kelayakan prosedur ini untuk penerapan yang lebih luas lagi di masa depan.
Baca Juga : Timnas Indonesia Persiapan Serius Jelang Duel Melawan Vietnam