SatuRakyat, 03 November 2025 – Peraturan Baru ChatGPT menandai pergeseran signifikan pada bagaimana model seperti ChatGPT diperbolehkan berinteraksi pada topik-topik sensitif. Intinya: ChatGPT kini lebih membatasi pemberian nasihat yang bersifat spesifik dan personal pada bidang medis, hukum, dan keuangan. Alih-alih memberi diagnosis, rekomendasi terapi, uraian strategi hukum khusus, atau nasihat investasi yang terperinci, ChatGPT diarahkan untuk menyediakan informasi umum, langkah-langkah persiapan pertanyaan untuk profesional, serta anjuran agar pengguna berkonsultasi dengan ahli berlisensi.

Perubahan ini muncul karena beberapa alasan: regulator yang makin ketat, kekhawatiran soal tanggung jawab hukum, dan upaya perusahaan pembuat AI untuk mencegah penyalahgunaan atau keputusan yang berisiko saat pengguna mengandalkan AI untuk keputusan penting. Laporan-laporan berita dan diskusi komunitas menunjukkan bahwa pembaruan ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa ChatGPT lebih berfungsi sebagai alat edukatif dan informatif — bukan pengganti profesional tersertifikasi.

Kenapa pengguna harus peduli tentang Peraturan Baru ChatGPT?

Bagi banyak orang, ChatGPT selama ini terasa seperti “dokter cepat”, “penasihat hukum singkat”, atau “guru keuangan”. Dengan Peraturan Baru ChatGPT, pengguna harus menyesuaikan ekspektasi: AI akan memberi konteks, menjelaskan konsep, membantu menyiapkan daftar pertanyaan untuk profesional, atau merangkum informasi umum, namun akan menolak (atau menempatkan batasan pada) permintaan yang memerlukan rekomendasi personal, diagnosis, atau saran legal/financial konkret. Ini penting untuk keselamatan pengguna dan juga untuk meminimalkan risiko tanggung jawab hukum pada penyedia layanan AI.

Baca Juga : Paspor Digital dan Keamanan Siber: Tantangan serta Solusinya

Bagaimana ChatGPT sekarang merespons pertanyaan sensitif?

  • Medis: Alih-alih mendiagnosis atau memberi resep, ChatGPT akan memberikan informasi umum tentang gejala, opsi perawatan yang umum, dan menganjurkan konsultasi langsung dengan tenaga kesehatan berlisensi.

  • Hukum: Untuk pertanyaan hukum, ChatGPT dapat menjelaskan konsep, proses umum, atau jenis dokumen yang biasanya terlibat, tetapi tidak akan menyusun strategi spesifik kasus aktif atau menggantikan nasihat pengacara.

  • Keuangan: ChatGPT akan membantu memahami istilah keuangan, menjelaskan perbedaan produk (mis. tabungan vs. investasi), atau langkah umum perencanaan, namun tidak akan memberi rekomendasi investasi konkret atau strategi pajak personal.
    Langkah ini bertujuan untuk menjaga bahwa keputusan kritis tetap di bawah pengawasan profesional manusia.

Tips praktis: Cara memanfaatkan ChatGPT dengan aman setelah ChatGPT New Rules

  • Gunakan ChatGPT untuk edukasi: minta penjelasan istilah, ringkasan penelitian, atau daftar pertanyaan yang perlu ditanyakan ke dokter/advokat/penasihat keuangan.

  • Jangan mengandalkan ChatGPT untuk keputusan akhir: gunakan jawaban AI sebagai langkah awal, lalu verifikasi dengan sumber resmi atau profesional.

  • Siapkan dokumentasi saat berkonsultasi dengan profesional: gunakan ChatGPT untuk merangkum informasi yang kamu miliki sehingga konsultasi manusia bisa lebih efisien.

  • Untuk pengembang: periksa kebijakan penggunaan OpenAI dan pastikan produk yang kamu bangun menyertakan penyangkalan (disclaimer) dan alur rujukan ke profesional bila perlu.

Kesimpulan

Peraturan Baru ChatGPT menegaskan batasan yang lebih jelas antara alat AI dan layanan profesional berlisensi. Perubahan ini mengarahkan pengguna untuk memanfaatkan AI sebagai sumber informasi dan persiapan — bukan sebagai pengganti profesional. Bagi pengguna, yang berubah adalah cara kita mengandalkan AI: dari sumber jawaban langsung ke alat bantu yang membantu kita membuat keputusan lebih terinformasi ketika berhadapan dengan masalah medis, hukum, atau keuangan. Dengan memahami batasan ini, kita bisa memaksimalkan manfaat AI sambil tetap menjaga keselamatan dan kepatuhan hukum.

Sumber : OpenAI