Konflik Hizbullah-Israel, Konflik antara Hizbullah dan Israel telah berlangsung selama beberapa tahun. Pada tahun 2006, Hizbullah menembakkan roket ke Israel, yang menyebabkan perang besar-besaran. Sejak itu, konflik antara kedua belah pihak terus berlanjut.
Serangan Hizbullah ke Markas Intel Mossad
Pada hari Minggu, 28 Juli, Hizbullah menembakkan roket ke markas intel Mossad di Dataran Tinggi Golan, Israel. Serangan itu menewaskan 12 orang dan melukai beberapa lainnya. Israel mengklaim bahwa serangan itu dilakukan oleh Hizbullah, tetapi kelompok militan itu membantah terkait dengan serangan tersebut.
Tanggapan Tentang Konflik Hizbullah-Israel
Israel menghantam target-target Hizbullah di Lebanon pada hari Minggu, 28 Juli, setelah serangan roket dari Lebanon. Serangan Israel itu berlangsung bahkan ketika para diplomat Barat berusaha untuk membendung pertempuran lebih jauh yang dapat memperluas konflik di Timur Tengah.
Target Serangan Israel
Serangan hari Minggu itu ditujukan ke tempat yang disebut militer Israel sebagai gudang senjata dan infrastruktur Hizbullah. Tetapi serangan itu tampaknya bukan tanggapan besar seperti yang diancamkan Israel setelah serangan hari Sabtu yang sebagian besar korbannya adalah remaja dan anak-anak kecil.
Pernyataan PM Israel
PM Israel Benjamin Netanyahu pulang lebih awal dari lawatannya ke AS untuk bertemu dengan menteri-menteri keamanan di kabinetnya dan meninjau situasi. Dalam pernyataan hari Minggu pagi di media sosial, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berkabung atas jatuhnya korban dalam serangan di Majdal Shams, dengan mengatakan, “Kami akan memastikan Hizbullah, proksinya Iran, memikul konsekuensinya.”
Pernyataan Menteri Luar Negeri AS
Di Jepang, pada sebuah konferensi pers, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, “Kami sangat berduka atas hilangnya nyawa. Setiap indikasi menunjukkan bahwa benar… roket itu berasal dari Hizbullah.”
Senjata Hizbullah
Hizbullah memiliki lebih dari 150.000 rudal dan roket, menurut World Factbook dari Badan Intelijen Pusat AS. Kelompok yang didukung Iran ini memiliki roket yang dapat menghantam seluruh wilayah Israel. Banyak di antaranya yang tidak terarah, tetapi juga memiliki rudal presisi, drone, dan rudal anti-tank, anti-pesawat, dan anti-kapal.
Roket Katyusha
Roket tak berpemandu merupakan bagian terbesar dari persenjataan rudal Hizbullah dalam perang terakhir dengan Israel pada 2006, ketika kelompok ini menembakkan sekitar 4.000 rudal ke Israel – sebagian besar adalah rudal gaya Katyusha yang memiliki jarak tempuh 30 kilometer.
Pemimpin Hizbullah
Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan pada 2021, kelompok ini memiliki 100.000 pejuang. CIA World Factbook mengatakan bahwa pada tahun diperkirakan Hizbullah memiliki hingga 45.000 pejuang, sekitar 20.000 di antaranya adalah pejuang penuh waktu.
Diplomasi
Permohonan diplomatik mendesak dikemukakan pada hari Minggu untuk membatasi tanggapan lebih jauh dari Israel, termasuk dari pemerintah Lebanon agar AS mendesak Israel untuk menahan diri, kata Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib kepada Reuters. Kantor berita itu mengatakan menteri Lebanon itu juga mengatakan AS telah meminta pemerintah Lebanon untuk juga menyampaikan pesan kepada Hizbullah menahan diri.
Sekjen PBB
untuk menghentikan kekerasan dan menghindari eskalasi lebih lanjut. Kami sangat prihatin atas korban jiwa dan luka-luka yang terjadi akibat serangan roket dan serangan balasan Israel.”
Konflik di Timur Tengah
Konflik antara Hizbullah dan Israel telah berlangsung selama beberapa tahun, dan telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan besar-besaran di wilayah tersebut. Konflik ini juga telah mempengaruhi stabilitas di Timur Tengah dan telah menyebabkan kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional.
Peran Iran
Iran telah menjadi salah satu pendukung utama Hizbullah, dan telah menyediakan bantuan militer dan finansial kepada kelompok militan itu. Iran juga telah menjadi salah satu aktor utama dalam konflik di Timur Tengah, dan telah terlibat dalam beberapa konflik dengan Israel dan Amerika Serikat.
Reaksi Internasional
Reaksi internasional terhadap serangan roket Hizbullah dan serangan balasan Israel telah beragam. Amerika Serikat telah mengutuk serangan roket Hizbullah dan telah menyatakan dukungan kepada Israel. Uni Eropa telah meminta semua pihak untuk menahan diri dan menghentikan kekerasan. Rusia telah meminta Israel untuk menahan diri dan tidak melakukan serangan balasan yang berlebihan.
Dampak pada Masyarakat
Konflik antara Hizbullah dan Israel telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan besar-besaran di wilayah tersebut. Masyarakat sipil telah menjadi korban dalam konflik ini, dan telah menyebabkan kekhawatiran dan ketakutan di kalangan masyarakat. Banyak orang telah kehilangan rumah dan harta benda mereka, dan telah menyebabkan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Upaya Damai
Upaya damai telah dilakukan untuk menghentikan konflik antara Hizbullah dan Israel. Amerika Serikat telah melakukan beberapa upaya untuk menghentikan konflik ini, tetapi belum berhasil. Uni Eropa juga telah melakukan beberapa upaya untuk menghentikan konflik ini, tetapi belum berhasil. PBB telah melakukan beberapa upaya untuk menghentikan konflik ini, tetapi belum berhasil.
Konflik antara Hizbullah dan Israel telah berlangsung selama beberapa tahun, dan telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan besar-besaran di wilayah tersebut. Konflik ini juga telah mempengaruhi stabilitas di Timur Tengah dan telah menyebabkan kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional. Upaya damai telah dilakukan untuk menghentikan konflik ini, tetapi belum berhasil. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya lebih lanjut untuk menghentikan konflik ini dan mencapai perdamaian di wilayah tersebut.
Baca juga : Penghargaan: Mengenal Hitungan Play Button YouTube Usai Ronaldo Pecahkan Rekor
Baca juga : Jenis Postingan yang Terlarang saat Liburan, Bisa Bikin Jadi Korban