Jakarta, SatuRakyat – Murka. Raksasa teknologi Apple tengah murka atas tindakan perusahaan daur ulang yang ditunjuknya, GEEP.
Pasalnya, GEEP diketahui telah menjual 99.975 unit iPhone bekas ke pasar China, alih-alih mendaur ulangnya sesuai dengan kontrak.
Apple memang memiliki program daur ulang yang memungkinkan pelanggan menukar perangkat lama mereka dengan yang baru.
Perangkat lama ini kemudian diserahkan kepada perusahaan daur ulang seperti GEEP untuk diproses dan didaur ulang.
Namun, dalam kasus ini, GEEP justru memanfaatkan celah untuk meraup keuntungan.
Alih-alih mendaur ulang iPhone yang masih berfungsi dengan baik, GEEP menjualnya ke pasar bekas di China.
Hal ini tentu saja bertentangan dengan tujuan awal program daur ulang Apple, yang ingin meminimalisir limbah elektronik dan memastikan perangkat lama ditangani dengan cara yang ramah lingkungan.
Menurut laporan dari 9To5Mac, Apple telah membayar GEEP untuk memusnahkan lebih dari 250.000 unit iPhone per tahun.
Dalam dua tahun pertama kontrak, Apple telah mengirimkan lebih dari 540.000 iPhone, 26.000 iPad, dan 18.000 Apple Watch ke GEEP.
Namun, audit yang dilakukan Apple menemukan fakta mengejutkan bahwa 99.963 iPhone yang seharusnya dimusnahkan oleh GEEP, malah dijual ke China.
Apple murka atas tindakan GEEP ini dan telah melayangkan gugatan hukum sejak tahun 2020.
Namun, hingga saat ini belum ada perkembangan signifikan dalam kasus tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan penting bagi perusahaan teknologi dan program daur ulang mereka.
Penting untuk memastikan bahwa program daur ulang benar-benar dijalankan dengan bertanggung jawab dan sesuai dengan tujuannya.
Masih belum diketahui bagaimana kelanjutan kasus ini. Namun, Apple telah menyatakan komitmennya untuk terus menjalankan program daur ulang dan memastikan bahwa program tersebut dijalankan dengan bertanggung jawab.
Baca Juga : Memulai Hari dengan Sehat: Kebiasaan Pagi yang Bantu Turunkan Berat Badan