
Jakarta – polisi wanita, (polwan) dari Polrestabes Surabaya yang marah kepada seorang warga pria karena dianggap tidak sopan saat berbicara dengan aparat kepolisian. Video tersebut menjadi viral, menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Menyikapi situasi ini, Polrestabes Surabaya akhirnya buka suara untuk memberikan penjelasan mengenai konteks dari insiden tersebut.
Klarifikasi dari Polrestabes Surabaya
Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi, menegaskan bahwa video yang ramai di media sosial merupakan potongan dari sebuah program televisi yang menayangkan kegiatan Patroli Perintis Satsamapta Polrestabes Surabaya. “Video yang viral itu merupakan potongan dari program televisi yang menayangkan kegiatan patroli kepolisian beberapa waktu lalu,” jelas Haryoko, saat dikonfirmasi pada Minggu (25/8/2024).
Menurutnya, video tersebut diambil sekitar satu bulan yang lalu, tepatnya di wilayah Jalan Teratai, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Dalam video tersebut, seorang polisi wanita yang kemudian diketahui bernama Brigadir Putri Cikita, terlihat menegur seorang pria yang sedang makan di sebuah warung pinggir jalan. Polisi lain yang juga terlibat dalam kejadian itu adalah Ipda Ian Braja, yang turut memberikan nasihat kepada pria tersebut agar bersikap lebih sopan.
Kronologi Kejadian
Lebih lanjut, AKP Haryoko Widhi menjelaskan kronologi kejadian yang sebenarnya. Saat itu, tim Patroli Perintis Satsamapta Polrestabes Surabaya sedang melakukan patroli rutin di kawasan tersebut. Mereka menemukan sekelompok pemuda yang sedang mengonsumsi minuman keras di tempat umum. Salah satu pemuda, yang berada di bawah pengaruh alkohol, bersikap tidak sopan saat diinterogasi oleh petugas.
Melihat sikap yang tidak sopan tersebut, Brigadir Putri Cikita merasa perlu menegur pemuda tersebut dengan tegas. “Petugas memberikan teguran lisan dan tertulis kepada pemuda tersebut karena minum minuman keras di tempat umum. Sikap tegas ini diambil untuk menjaga ketertiban dan memberikan pelajaran agar tidak mengulangi kesalahan yang sama,” kata Haryoko.
Kontroversi di Media Sosial
Meskipun niat awal dari petugas kepolisian adalah untuk menegakkan disiplin dan ketertiban, tindakan Brigadir Putri Cikita dalam video tersebut menuai berbagai reaksi dari netizen. Beberapa pihak menilai tindakan polisi wanita tersebut terlalu keras, sementara yang lain mendukung sikap tegasnya terhadap perilaku tidak sopan.
Salah satu akun di media sosial X, dengan nama pengguna @ARSIP***, adalah yang pertama kali membagikan video tersebut pada Jumat (23/8/2024). Dalam unggahannya, ia menyoroti tindakan polisi wanita yang menegur pria tersebut, bahkan hingga mendorong pundaknya. “Kalau diajak ngobrol tuh emang sopan ya sambil makan?” kata polisi wanita itu dalam video tersebut, sembari menunjuk makanan yang dipegang oleh pria tersebut.
Video tersebut dengan cepat menjadi viral, mengundang berbagai komentar dan opini dari pengguna media sosial lainnya. Banyak yang menyayangkan sikap pria tersebut yang dinilai kurang sopan saat berhadapan dengan aparat kepolisian, sementara yang lain menganggap tindakan polisi wanita tersebut sebagai tindakan yang berlebihan.
Tanggapan Resmi dan Harapan Polrestabes Surabaya
Menanggapi kontroversi yang berkembang, AKP Haryoko Widhi berharap agar masyarakat dapat memahami konteks sebenarnya dari video yang viral tersebut. Ia menekankan bahwa tindakan tegas yang diambil oleh petugas kepolisian adalah untuk menjaga ketertiban umum dan memastikan bahwa masyarakat mematuhi aturan yang berlaku.
“Kami berharap masyarakat dapat memahami konteks sebenarnya dari video tersebut. Tindakan tegas yang diambil oleh petugas adalah untuk menjaga ketertiban dan memberikan pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tegas Haryoko.
Ia juga menambahkan bahwa petugas kepolisian selalu berupaya untuk bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya. “Polrestabes Surabaya selalu berkomitmen untuk melindungi dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Kami juga membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang membangun dari masyarakat,” ujar Haryoko.
Dalam kesimpulannya, Polrestabes Surabaya meminta agar masyarakat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Mereka juga berharap agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu menjaga sikap dan perilaku yang baik, terutama saat berhadapan dengan aparat penegak hukum.