Jakarta, 15 Januari 2024 SatuRakyat – Kintamani, daerah tujuan wisata di Bali diteror ribuan kawanan lalat. Menparekraf Sandiaga Uno meminta Pemprov Bali untuk segera menindaklanjuti, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyoroti viralnya serbuan ribuan lalat di Kintamani, Bali.
Kawasan itu selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi favorit di pulau Dewata.Ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk menindaklanjuti serbuan ribuan lalat yang sudah mulai mengganggu wisatawan di Kintamani. “Saya minta Pak Kadis, ini ada temuan lalat di Kintamani, segera ditindaklanjuti,” kata Sandiaga dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU).
Sandiaga kemudian menyinggung sertifikasi cleanliness, health, safety, and environmental sustainabilty (CHSE) yang diterapkan sejak pandemi COVID-19. Sertifikasi CHSE terhadap usaha, destinasi, dan produk pariwisata lainnya itu bertujuan untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Menurut Sandiaga, aspek-aspek yang diatur dalam sertifikasi CHSE itu perlu terus diperhatikan. Ia menyebut sektor makanan lokal Indonesia menjadi salah satu yang dapat diunggulkan. Oleh karena itu, serbuan lalat di kawasan pariwisata harus dicarikan solusi.
“(Street food dan makanan lokal Indonesia) masih tertinggal dari Thailand dan Vietnam. Salah satu aspeknya adalah higiene, dan ini yang kami sasar dari CHSE,” jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengaku sudah mengatensi serbuan ribuan lalat di kawasan Kintamani. Namun, dia tidak menjelaskan secara detail terkait upaya mengatasi serbuan ribuan lalat itu. “Sudah menjadi atensi kami,” kata Pemayun dengan singkat. Lalat berkerumun di sejumlah tempat di anjungan tersebut. Salah satunya di gerobak pedagang bakso.
Ratusan lalat hinggap di gerobak bakso tersebut. Bahkan, serangga itu berterbangan di antara wisatawan dan pedagang.
“Memang ini lagi musimnya,” kata pedagang bakso beberapa hari lalu. Menurut dia, lalat mulai banyak saat memasuki bulan Desember.
Baca Berita Lainnya : Gunung Otake Di Jepang Meletus